Gambaran Orang Kafir pada Hari Kebangkitan

Oleh :
Dinar Meidiana
Gambaran Orang Kafir pada Hari Kebangkitan
Dr. Adi Mansah, M.Ag., saat kajian di Masjid At-Taqwa, Jumat (15/12/2023).(Foto : KSU/Dinar Meidiana)

Karyawan dan tenaga kependidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengikuti pengkajian rutin Tadarus dan Kajian Jumat Pagi, di Masjid At-Taqwa, Jumat (15/12/2023). Pengkajian yang dipimpin oleh Dr. Adi Mansah, M.Ag., ini membahas Qur’an Surat Al-Qamar ayat 1. Pada ayat tersebut digambarkan orang kafir ketika dibangkitkan dari kubur.

Baca juga : LPP-AIK UMJ Ingatkan Kewajiban Umat Muslim Terhadap Jenazah

Adi Mansah menjelaskan berdasarkan ayat 1-8 bahwa orang-orang kafir ketika ditunjukkan mukjizat Rasul, selalu tidak percaya bahkan menyebutnya sebagai tindakan sihir. “Sebagaimana arti kata kafir yaitu menutup diri dari kebenaran. Mereka hanya mengikuti hawa nafsu,” kata Adi Mansah.

Pada surat Al-Qamar juga digambarkan keadaan orang kafir yang ketika dibangkitkan pandangannya tertunduk dan diibaratkan sebagai belalang yang berterbangan. Orang-orang kafir juga pada saat itu merasa melewati hari yang sangat sulit.

Adi menerangkan bahwa orang beriman tidak akan merasa sulit ketika dibangkitkan dalam kubur. “Orang beriman itu ketika bangkit tidak merasa kesulitan dan seperti layaknya orang yang baru bangun tidur saja. Berbeda dengan orang kafir,” katanya.

Pada surat itu juga, diceritakan kisah yang pernah terjadi sebelumnya yaitu umat nabi Nuh yang menolak ikut ke dalam kapal. Selain itu, Adi Mansah juga memberikan contoh lainnya yaitu kaum nabi Luth yang mendapatkan azab karena melakukan perbuatan hina.

Oleh karenanya, Adi Mansah mengatakan bahwa umat muslim harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah agar dapat membentengi diri dari peristiwa-peristiwa kaum terdahulu yang dikisahkan dalam Al-Qur’an.

Editor : Dian Fauzalia