Dosen FISIP UMJ Hadiri Pertemuan Jaringan Dewan Pers Asia Tenggara di Dili

Oleh :
Kontributor FISIP
Dr. Asep Setiawan, MA., saat diskusi bersama anggota dewan pers Asia Tenggara di Dili, Kamis (9/05/2024). (Foto : Dok.Pribadi)
Dosen Magister Ilmu Politik FISIP UMJ Dr. Asep Setiawan, MA., saat diskusi bersama Anggota Dewan Pers Asia Tenggara di Dili, Kamis (9/05/2024). (Foto : Dok.Pribadi)

Dosen Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Dr. Asep Setiawan menghadiri pertemuan SEAPC-Net (South East Asian Press Council Network) atau Jaringan Dewan Pers Asia Tenggara di Dili hari Kamis (9/05/2024). Dalam pertemuan itu Asep Setiawan mewakili Indonesia sebagai anggota Dewan Pers.

Baca juga : Dosen UMJ: Artificial Intelligence Ancam Kebebasan Pers

Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Dewan Pers Timor Leste Ote Otelio dan Wakil Dewan Pers Thailand Anucha Charoenpo. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di kantor Dewan Pers Timor Leste dibahas program SEAPC Net untuk beberapa tahun mendatang.

Di antara program yang dicanangkan adalah penambahan anggota dari semula empat anggota yakni Indonesia, Myanmar, Thailand dan Timor Leste menjadi enam sampai dua belas anggota. Program lainnya ialah mengundang organisasi media dan wartawan di Asia Tenggara untuk menjadi associate members.

Dosen Magister Ilmu Politik FISIP UMJ Dr. Asep Setiawan saat menghadiri pertemuan SEAPC-Net (South East Asian Press Council Network) atau Jaringan Dewan Pers Asia Tenggara di Dili hari Kamis (9/05/2024). (Foto: Dok.Pribadi)

Penambahan anggota sudah dicanangkan sejak kepengurusan Indonesia tahun 2019 sampai 2023. Saat itu Ketua SEAPC-Net adalah Prof Dr Mohamad Nuh yang juga Ketua Dewan Pers didampingi Sekjen SEAPC-Net Asep Setiawan.

Tujuan dari SEAPC-Net yang didirikan di Denpasar tahun 2019 ini adalah meningkatkan kemerdekaan Pers di kawasan Asia Tenggara. Selain itu SEAPC-Net juga berupaya meningkatkan profesionalitas di kalangan wartawan. Kegiatan yang pernah diselenggarakan selain pertemuan tahunan adalah seminar internasional dan pelatihan.

Pada pertemuan itu, Asep memaparkan sebuah bahasan dengan tema “Meningkatkan Efektivitas Pers Indonesia dalam Mengatasi Krisis Lingkungan.” Dalam paparannya, Asep memperlihatkan fenomena lingkungan di Indonesia secara garis besar yang salah satunya ditandai dengan adanya penurunan jumlah hutan sebagai paru-paru dunia.

Asep memfokuskan pembahasannya pada kerangka perundang-undangan yang memungkinkan pers Indonesia menjalankan tugas jurnalistiknya dengan lebih bebas. Hal itu berkaitan dengan UU Pers yang menegaskan fungsi pers yaitu kontrol sosial dan pendidikan.

Laporan jurnalistik tentang lingkungan hidup dinilai sangat mendesak karena dampak bencana dari kerusakan lingkungan sangat terasa di seluruh dunia. Dari kajian yang dilakukan Asep, disimpulkan bahwa pers memiliki peran dalam isu lingkungan.

Peran itu ialah meningkatkan masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup, mengangkat isu potensi pencemaran dan bahaya, serta melakukan mediasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam gugatan pencemaran lingkungan hidup. Berdasarkan hal itu, Asep menilai bahwa peran pers dalam mengatasi krisis lingkungan harus diperkuat.

Editor : Dinar Meidiana

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/