Kuliah Pakar UMJ Bahas Potensi Anak Berkebutuhan Khusus

Oleh :
Kevin Arami
Kuliah Pakar Sekolah Pascasarjana UMJ
Penyampaian Materi Oleh Dr. Nur Fajrie, M.Pd. dalam Kuliah Pakar Sekolah Pascasarjana UMJ pada, Sabtu (05/07/2023) Via Zoom Meeting.

Semua anak memiliki potensi, masih kurang pengembangan terhadap potensi anak berkebutuhan khusus. Perlunya memahami dan mengarahkan potensi anak untuk membangun masa depan dan karakter bagi mereka. Hal ini disampaikan Prof. Akhsanul In’am, Ph.D., saat menyampaikan pidato utama dalam Kuliah Pakar Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SPs UMJ) Sabtu (05/08/2023).

Baca juga : Pengmas UMJ Laksanakan Program untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Depok

Kuliah pakar yang mengusung tema Layanan Anak Berkebutuhan Khusus digelar secara daring dan diikuti oleh mahasiswa SPs UMJ, akademisi dan pakar bidang pendidikan dari berbagai universitas. Selain Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhamamdiyah Malang (UMM) Prof. Akhsanul In’am, Ph.D., kuliah umum juga menghadirkan Direktur SPs UMJ Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., dan sederet narasumber dari berbagai universitas.

Narasumber tersebut adalah Dr. Hani Sholihah, M.Ag. (Institut Nahdalatul Ulama Tasikmalaya), Dr. Nur Fajrie, M.Pd. (Universitas Muria Kudus), Dr. Dian Cita Sari, M.Pd.I. (Universitas Islam Negeri), Dr. C. Noorilham Ismail (Universitas Malaya Malaysia), dan Dr. Suharsiwi, M.Pd. (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UMJ).

Salah satu narasumber, Dosen Institut Nahdlatul Ulama Tasikmalaya Dr. Hani Sholihah, M.Ag. memberikan paparan tentang hak anak berkebutuhan khusus.”Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki hak yang sama seperti anak pada umumnya dan diatur secara undang-undang,” ungkap Hani.

Sementara itu, dosen PGMI UMJ Dr. Suharsiwi, M.Pd., membahas tentang partisipasi layanan Individu Berkebutuhan Khusus (IBK). “Orang tua dan guru perlu memahami karakteristik anak yang berkebutuhan khusus yang nantinya bisa melakukan treatment agar bisa mengarahkan bagaimana potensi anak tersebut. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah juga diperlukan,” papar Suharsiwi.

Suharsiwi menambahkan bahwa pendidikan perlu hadir untuk membantu IBK di Indonesia. Hal ini dikarenakan IBK mempunyai banyak variasi sekaligus menjadi tantangan. Adanya komunitas dan dukungan pemerintah kota seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial yang bersinergi dapat membantu penanganan IBK. Salah satunya melalui porgram pelatihan kader Posyandu disabilitas yang menyasar ke setiap desa dengan melibatkan Puskesmas.

Editor: Dinar Meidiana

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/