Alumni UMJ Jadi Ketua Umum Himpunan Difabilitas Muhammadiyah

Oleh :
Fazri Maulana
Proses pengukuhan Pengurus Pusat HIDIMU Periode 2024-2029 oleh Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si., dalam acara Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024). (Foto: KSU/Qithfirul Fahmi)
Proses pengukuhan Pengurus Pusat HIDIMU Periode 2024-2029 oleh Ketua MPKS PP Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si., dalam acara Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024). (Foto: KSU/Qithfirul Fahmi)

Alumni Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Fajri Hidayatullah, S.IP., M.AP., menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Himpunan Difabilitas Muhammadiyah (HIDIMU). Hal ini secara resmi usai dikukuhkan Pengurus Pusat HIDIMU Periode 2024-2029 dalam acara Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga : Muhammadiyah Dukung Perguruan Tinggi Konsen Disabilitas

Proses pengukuhan dilakukan oleh Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. Mariman Darto, M.Si., disaksikan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, M.Si.

HIDIMU merupakan organisasi yang dinaungi oleh MPKS untuk mewadahi kaum difabel sebagai komitmen bahwa Muhammadiyah senantiasa hadir memberikan solusi bagi setiap problem kehidupan di masyarakat.

Fajri mengungkapkan bahwa HIDIMU hadir untuk menjawab permasalahan proses pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi yang saat ini masih terdapat diskriminasi terhadap kaum difabel. Ia juga mengatakan HIDIMU berjalan untuk membantu kaum difabel sesuai dengan amanat undang-undang tentang pemenuhan hak-hak kaum disabilitas.

“Sesuai dengan amanat yang disampaikan oleh Prof. Haedar bahwa Muhammadiyah harus bisa membersamai kaum difabel dan menjawab semua tantangan yang ada, maka itulah tujuan HIDIMU,” ucap Fajri saat ditemui diakhir kegiatan.

Ia menegaskan bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang unggul tidak boleh ada salah satupun yang tertinggal, begitu juga dengan kaum difabel. Menurutnya, kaum difabel juga dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, ia berharap dapat melakukan kolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang unggul dalam bingkai inklusif.

“Kita harus terus melangkah ke arah yang lebih baik secara bersama, sehingga kita dapat bertumbuh dalam bingkai persatuan dan tentunya inklusif,” tuturnya.

Fajri merupakan disabilitas tuna netra yang telah menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Politik dan S2 Administrasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMJ. Ia juga pernah menjadi ketua Disabled Care Community (DCC), yaitu sebuah komunitas yang didirikan di UMJ sebagai wadah pengembangan mahasiswa disabilitas.

Editor : Dian Fauzalia