Sedari awal Muhammadiyah mempunyai hubungan erat dengan Palestina. Muhammadiyah memiliki dua tokoh yang terkenal sangat serius mendukung kemerdekaan Palestina yaitu Abdul Kahar Mudzakir dan Lukman Harun.
Baca juga : Forum Rektor PTMA Minta Pemerintah Tak Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod., M.Si., dalam aksi bela Palestina dan Kutuk Israel di Plaza Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), Selasa (7/5/2024).
“Abdul Kahar Mudzakir sudah sejak awal memperjuangkan kemerdekaan mulai dari Deklarasi Balfour. Kemudian, Luqman Harun yang dijuluki menteri luar negeri Muhammadiyah yang tidak lelah membela perjuangan Palestina. Maka dari itu, aksi ini memiliki irisan historis bagi kita sebagai bentuk kepedulian sosial,” imbuh Ma’mun.
Ma’mun menjelaskan bahwa konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina bukanlah konflik agama, tetapi kemanusiaan. Oleh karena itu, Ia menegaskan sebagai organisasi yang memiliki DNA kemanusiaan, Muhammadiyah tidak boleh mengabaikan konflik yang terjadi di Palestina.
“Kita semua melihat bahwa itu bukan hanya konflik agama, dimana manusia dibunuh dengan mudahnya itu persoalan kemanusiaan. Kalau saja kita sebagai warga persyarikatan Muhammadiyah abai terhadap persoalan itu, maka ini adalah dosa kutukan bagi kita,” ungkap Ma’mun.
Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel ini digagas oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (FR-PTMA) diselenggarakan secara serentak diikuti 172 PTMA di Indonesia.
Dalam aksi ini ratusan civitas academica UMJ yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan dengan tegas meminta Pemerintah Indonesia agar tidak sedikit pun berpikir apalagi bertindak melakukan hubungan diplomatik dengan negara pelaku genosida.
Editor : Dian Fauzalia
