Haedar Nashir: Muhammadiyah Terus Dukung Hak Kelompok Difabel

Oleh :
Fazri Maulana
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., saat menyampaikan tausyiah dalam Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024). (Foto: KSU/Qithfirul Fahmi)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., saat menyampaikan tausyiah dalam Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024). (Foto: KSU/Qithfirul Fahmi)

Muhammadiyah terus mendukung, memberi ruang, sekaligus berkhidmat bagi kelompok disabilitas untuk memperoleh hak-hak individual dan hak publik secara baik. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., saat mengisi tausyiah dalam Halal Bi Halal bersama 1000 Difabel di Auditorium KH. Azhar Basyir, MA., UMJ, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga : Alumni UMJ Jadi Ketua Umum Himpunan Difabilitas Muhammadiyah

“Kelompok difabel harus merasa menjadi bagian yang sama pentingnya sebagai kelompok masyarakat maupun warga negara seperti umumnya tanpa ada perbedaan. Karena, kekurangan fisik tersebut adalah bagian dari kehidupan mereka yang tidak dikehendaki,” ujar Haedar

Menurutnya, dukungan Muhammadiyah telah terwujud dengan pembentukan suatu lembaga yang mewadahi kelompok difabel yaitu Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU). Melalui himpunan tersebut, Muhammadiyah akan terus mengkoordinasikan pemenuhan hak-hak kelompok difabel dengan program-program yang lebih teratur dalam konteks pembinaan.

“Kalau kita bisa menjalankan HIDIMU dengan baik maka kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini menjadi kendala kaum difabel, misalnya di Purworejo bahwa anak-anak tidak bisa sekolah di negeri maupun sekolah lain tetapi Muhammadiyah bisa menampungnya sehingga mereka bisa menerima pendidikan lagi. Ini adalah bentuk Muhammadiyah menyelesaikan kendala yang dihadapi kelompok disabilitas,” tambah Haedar.

Ia berharap kelompok difabel dapat lebih produktif dan menjadi insan yang bisa mengartikulasikan kemampuan di berbagai bidang. Muhammadiyah membentuk sebuah kelembagaan dan memfasilitasi kelompok disabilitas agar menjadi manusia, seperti yang dipesankan Rasulullah SAW yaitu manusia terbaik adalah yang memberi manfaat pada dirinya, keluarganya hingga masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Dr. Mariman Darto, M.Si., mengungkapkan bahwa HIDIMU dibentuk dibawah naungan MPKS untuk membantu pemenuhan kebutuhan kelompok difabel secara cepat. Ia menerangkan bahwa Muhammadiyah berfokus kepada pemenuhan kebutuhan kelompok difabel yang tidak hanya bersifat fasilitas fisik, tetapi kepada pemenuhan kebutuhan masa depan seperti pendidikan hingga ekonomi.

Pada Halal Bi Halal ini juga diserahkan bantuan Alat Bantu Difabel dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan paket sembako oleh MPKS. Turut serta hadir dalam kegiatan tersebut Dewan Pakar MPKS Dr. Ir. Sularno, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Jasra Putra, S.Fil.I,.M.Pd., Perwakilan MenterI Sosial Dr. Salahuddin Yahya, Ketua Lazismu Ahmad Imam Mujadid Rais, serta Ketua Umum HIDIMU Fajri Hidayatullah, S.IP., M.AP.

Editor : Dian Fauzalia