Prof. Yusril: Keberadaan Masyarakat Adat Lebih Awal daripada Negara

Oleh :
M. H Rizki
Hikmah Talk Bersama Yusril Ihza Mahendra
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc. saat menjadi narasumber Seminar Hikmah Talk didampingi oleh Moderator Luthfiadi, SH., di Auditorium FIP UMJ, Selasa (28/02/2023).

Sejarah panjang hukum ketatanegaraan Indonesia dimulai dari masyarakat adat yang tidak terlalu terorganisir dan tidak terlalu menonjolkan kekuasaan. Oleh karena itu, keberadaannya jauh lebih awal dibandingkan keberadaan sebuah negara. Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara (HTN), Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc., dalam seminar Hikmah Talk bertajuk “Sejarah Panjang Hukum Ketatanegaraan Indonesia” di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ), Selasa (28/02/2023).

“Adanya kebiasaan adat-istiadat masyarakat, tanpa sadar membentuk praktik ketatanegaraan. Hal ini dibuktikan dengan karya-karya hukum ketatanegaraan pada masa Kerajaan Hindu dan Kesultanan Islam,” ujar Yusril. Menurutnya, perkembangan HTN terus berlanjut seperti pembentukan BPUPKI, yang menjadi tombak awal semangat kemerdekaan. Kesepakatan yang luar biasa antara kelompok nasionalis dan agamis juga menjadi peristiwa bersejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga : FH UMJ Bahas Tiga Isu Mendasar Pengesahan RKUHP

Dalam kesempatan itu Yusril juga menyinggung dinamika politik saat berupaya menghidupkan kembali  Piagam Jakarta. “Ketika amandemen konstitusi tahun 1999, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) memperjuangkan agar 7 kata dalam Piagam Jakarta dihidupkan kembali. PPP kemudian mundur hingga tinggal PBB sendiri. Pada akhirnya kami menarik kembali usulan tersebut karena tidak mendapatkan dukungan dan untuk menghindari konflik. Tapi kami berharap suatu hari nanti akan kembali memperjuangkan ini,” terang Yusril.

Seminar ini dihadiri oleh Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., Ketua umum DPD IMM Jakarta Ari Aprian Harahap, S.Pd., Ketua Umum IMM cabang Cirendeu Asyraf Al Faruqi Tuhulele, S.Sos., dan Wakil Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Pusat Jihan Raliby, serta diikuti kurang lebih 100 peserta.

Luthfiadi, S.H., Asyraf Al Faruqi Tuhulele, S.Sos., Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc.,dan Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., saat foto bersama, Selasa (28/02/2023)

Ari Aprian Harahap mengungkap harapannya agar para peserta seminar mengambil intisari pengetahuan, khususnya untuk kader-kader IMM Cirendeu.

Sedangkan Asyraf Al Faruqi Tuhulele menuturkan tujuan digelarnya Seminar Hikmah Talk adalah memberikan edukasi kepada kader-kader IMM secara langsung tentang sejarah panjang dinamika sistem hukum ketatanegaraan di Indonesia yang ditinjau secara historis dan tantangannya. Terlebih lagi narasumbernya adalah Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc, yang bukan hanya sekadar ahli HTN namun juga pelaku sejarah. (MT/RZ/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/