Tantangan Perempuan dalam Berpolitik

Oleh :
Kevin Arami
PW 'Aisyiyah DKI Jakarta
PW ‘Aisyiyah DKI Jakarta saat sesi foto bersama di Aula Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UMJ pada, Rabu (14/06/2023).

Kehadiran perempuan dalam politik dan misi kebangsaan sangat penting di tengah munculnya arus politik yang hendak merusak persatuan dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu diungkapkan Prof. Siti Zuhro M.A., saat membahas tantangan perempuan dalam berpolitik dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah DKI Jakarta, Rabu (14/06/23).

Baca juga : Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Laksanakan Ta’awun Sosial

Diskusi Ideopolitor dengan tema “Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa” tersebut dilaksanakan di Aula Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UMJ dengan menghadirkan diisi narasumber Prof. Siti Zuhro M.A., Dosen Magister Ilmu Politik UMJ dan UI Prof. Chusnul Ma’riyah, Ph.D., dan Dosen Magister Ilmu Politik UMJ Dr. Endang Sulastri, M. Si.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Milad ‘Aisyiyah ke-106 dan dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Kantor Jakarta Prof. Dr. Hj. Masyitoh Chusnan, M.Ag., Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Elo Al Bugis, M. Ag., Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta Dr. Akhmad H Abubakar, M.M.

Dalam sambutannya dan juga sekaligus membuka acara ini, Ketua Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Kantor Jakarta Prof. Dr. Hj. Masyitoh Chusnan, M.Ag. menyampaikan, “diskusi dan dialog ideopolitor ini merupakan momen yang strategis karena di tahun 2024 negara kita akan mengadakan pesta demokrasi pemilu. Tentunya dengan adanya diskusi ideopolitor ini menjadi momen untuk membicarakan isu-isu yang ada, khusnya peran perempuan kader Muhammadiyah pada pemilu 2024,” ungkap Ketua PP ‘Aisyiyah Prof. Dr. Hj. Masyitoh Chusnan, M.Ag.

“Milad ‘Aisyiyah yang ke-106 ini mengambil tema Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa, di saat kita sedang bersiap menghadapi pesta demokrasi, Pemilu 2024. Kita harapkan kader ‘Aisyiyah yang mengikuti kontestasi politik nanti bisa memenuhi keterwakilan kaum perempuan untuk duduk di legislatif atau di eksekutif nanti’,” ungkap Ketua PWA DKI Jakarta, Dra. Elo Al Bugis, M. Ag.

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta, Dr. Akhmad H Abubakar, M.M., dalam sambutannya mengajak kaum perempuan untuk senantiasa mentransformasikan kepemimpinannya dan juga aktif memberikan inspirasi, ide dan gagasan.

Diskusi Ideopolitor ini membahas bagaimana perempuan, terutama kader Muhammadiyah ‘Aisyiyah, dapat berkontribusi dalam bidang politik dengan menjadi anggota legislatif maupun eksekutif agar dapat melalukan perubahan.

Menurut salah seorang narasumber, Prof. Chusnul Ma’riyah, Ph.D., ada tiga isu terhadap perempuan. “Pertama, isu tentang kebijakan negara yang spesifik gender. Segala hal yang berhubungan dengan hak reproduksi perempuan, seperti melahirkan, menyusui, hamil dan lain-lain. Kedua, segala hal yang berhubungan dengan relasi laki-laki dan perempuan, seperti perkawinan, perceraian, dan mobilitas perempuan. Ketiga, semua hal yang berhubungan dengan perempuan yang dianggap netral padahal perannya memiliki dampak yang berbeda, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” papar Prof. Chusnul panjang lebar.

“Kehadiran perempuan dalam politik dan misi kebangsaan sangat penting di tengah munculnya arus politik yang hendak merusak persatuan dalam berbangsa dan bernegara. Jadi kita tidak hanya ingin berpolitik praktis, tetapi juga mengangkat isu-isu keummatan dan kebangsaan yang membuat kita semua konsen,” papar narasumber berikutnya, Prof. Siti Zuhro M.A.

Sedangkan dalam pemaparannya, narasumber Dr. Endang Sulastri, M. Si. menyampaikan tentang peran Lembaga Hikmah dan Kajian Publik (LHKP) Muhammdiyah dalam mendorong dan mendukung perempuan kader Muhammadiyah yang mencalonkan diri jadi anggota legislatif atau eksekutif.

“Salah satu peran LHKP dalam menghadapi pemilu 2024 adalah mendorong kader-kader Muhammadiyah bisa masuk di lembaga-lembaga negara, termasuk di lembaga-lembaga penyelenggara pemilu. Muktamar Muhammadiyah di Solo tahun 2022 mengamanatkan perlunya diaspora kader Muhammadiyah di berbagai lembaga negara. Hal ini menjadi tugas penting bagi LHKP untuk bisa mewujudkannya,” papar Endang.

Setalah pemaparan dari ketiga narasumber tersebut, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata untuk narasumber dan penampilan grup paduan suara Igaba PWA DKI Jakarta. 

Editor : Tria Patrianti

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/