Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Laksanakan Ta’awun Sosial

Oleh :
Qithfirul Fahmi
r. Oneng Nurul Badriyah, M.Ag
Ketua Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Dr. Oneng Nurul Badriyah, M.Ag. (berdiri), saat menyapa siswa-siswi pesantren dan sekolah tunanetra Yayasan Raudhatul Makfufin di Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (12/04/2023).

Komunitas ‘Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kunjungi pesantren dan sekolah tunanetra Yayasan Raudhatul Makfufin di Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (12/04/2023). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka bersilaturahmi dan melaksanakan ta’awun sosial.

Ta’awun sosial merupakan suatu pekerjaan maupun perbuatan tolong-menolong antar sesama manusia. Salah satu bentuk ta’awun sosial yang dilakukan yaitu berupa infak untuk operasional yayasan Raudhatul Makfufin, tujuh Al-Qur’an Braille, dan 40 paket sembako Lazismu.

Baca juga : Aisyiyah Berkomitmen Untuk Memajukan Peradaban di Era 5.0


Ketua Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Dr. Oneng Nurul Badriyah, M.Ag. yang hadir pada kegiatan ini, menyampaikan bahwa dengan wakaf Al-Qur’an Braille tersebut dapat membantu kelancaran belajar dan menghafal para siswa-siswi. “Mudah-mudahan anak-anak semua bisa lanjut dan hafal Al-Qur’an serta diberikan kemudahan oleh Allah SWT, karena yang saya ketahui adik-adik ini dari berbagai daerah di Indonesia. Semoga bantuan lainnya bermanfaat juga untuk para pengelola dan para ustaz Yayasan Raudhatul Makfufin,” harap Oneng.

Aisyiyah
Ketua Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Dr. Oneng Nurul Badriyah, M.Ag. memberikan Al-Qur’an Braille kepada Ketua Pesantren Raudhatul Makfufin Ustaz Wijaya di pesantren dan sekolah tunanetra Yayasan Raudhatul Makfufin di Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (12/04/2023).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pesantren Raudhatul Makfufin Ustaz Wijaya menjelaskan perjuangan panjang berdirinya Raudhatul Makfufin sejak tahun 1983. Menurutnya, Yayasan Raudhatul Makfufin merupakan pesantren berkebutuhan khusus untuk tunanetra yang berfokus pada program tahfiz qur’an.

“Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk membaca Al-Qur’an. Hal inilah yang membuat seorang tunanetra sekaligus pendiri pesantren K.H Alif Soleh berpikir bagaimana cara menyelamatkan keimanan tunanetra. Maka terbentuklah pesantren ini secara bertahap dengan door to door,” ungkap Wijaya.

Selain bersilaturahmi, Oneng yang datang bersama empat dosen UMJ lainnya sekaligus pengurus Komunitas ‘Aisyiyah diajak untuk melihat aktivitas dan fasilitas pesantren serta sekolah tunanetra Yayasan Raudhatul Makfufin di akhir kegiatan. Pesantren dan sekolah tersebut sudah terdaftar resmi dengan SK Kemenag dan SK Kemenkumham serta terakreditasi B.

Komunitas ‘Aisyiyah UMJ merupakan kelompok perempuan di lingkungan UMJ yang tergabung untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan literasi lewat berbagai kegiatan, salah satunya ta’awun sosial. ‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muhammadiyah, yang lahir salah satunya karena KH. Ahmad Dahlan selalu mendorong perempuan untuk berperan dan berkiprah tidak hanya di wilayah domestik (rumah dan keluarga) tapi juga di masyarakat. (QF/MT/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/