Pertanian Urban atau Urban Farming merupakan usaha pertanian antara lain praktik budidaya dan distibusi bahan pangan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat. Hal inilah yang menjadi sorotan Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk melakukan kunjungan belajar ke Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Senin (16/01).
Fakultas Pertanian (FTAN) Universitas Muhammadiyah Jakarta menerima kunjungan dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) di Aula Fakultas Pertanian UMJ. Wakil Rektor II UMB, Dr. Ir. Ririn Harini, MP. menyampaikan ketertarikannya terhadap konsep pertanian urban yang dilakukan FTAN UMJ.
Selain konsep pertanian urban, keunggulan pembelajaran FTAN UMJ mengenai hidroponik dan kultur jaringan FTAN UMJ menjadi perhatian pula bagi Universitas Muhammadiyah Bengkulu untuk membawa pulang pengetahuan tersebut.
Hal yang sama pula diungkapkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu saat diwawancara, “menurut saya, kunjungan ke UMJ adalah salah satu pilihan yang terbaik karena UMJ memiliki teknologi pertanian yang cukup bagus, seperti kultur jaringan, hidroponik dan pertanian landscape,” ungkap Novi Aziz.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu tercatat hadir dalam kunjungan belajar ke FTAN UMJ sejumlah 103 mahasiswa dari tiga prodi. Selain melakukan kunjungan belajar, UMJ dan UMB menjalin kerjasama melalui penandatanganan MOU. Setelah penandatangan MOU diharapkan dapat bekerjasama baik dalam pertukaran mahasiswa, join riset, seminar-seminar dan lain sebagainya.
Kedatangan kunjungan belajar UMB disambut hangat oleh Rektor UMJ Ma’mun Murod, S.Sos., M.Si. dan terlihat pula dari hadirnya seluruh wakil rektor UMJ beserta jajaran pimpinan rektorat seperti LPPM, LPP AIK, serta seluruh dosen Fakultas Pertanian turut hadir dalam kegiatan. Ma’mun menyampaikan gambaran pertanian di Indonesia yang semakin ironis.
Gambaran ironis pertanian salah satunya adalah dengan semakin minimnya kuantitas mahasiswa jurusan pertanian, sehingga banyak dari fakultas pertanian seluruh Indonesia yang gulung tikar. Hal ini menjadi tugas bersama untuk memberikan sumbangsih baik melalui riset dan lainnya dalam membaca dunia pertanian di Indonesia. (RN/KSU)
