Ketum PP Aisyiyah: Mari Ukir Abad Kedua Aisyiyah

Oleh :
Dinar Meidiana
Silaturahim Anggota PP Aisyiyah secara hybrid, Jumat (11/11).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, mengajak seluruh jajaran pimpinan dan anggota majelis PP Aisyiyah untuk bersama mengukir abad kedua Aisyiyah. Ajakan tersebut digaungkan dalam Silaturahim Anggota PP Aisyiyah bertajuk “Bersama Sukseskan Muktamar Aisyiyah ke-48”, yang digelar secara hybrid di Gedung PP Aisyiyah Yogyakarta dan Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (FEB UMJ) pada Jumat (11/11). Noordjannah menegaskan bahwa spirit yang dibangun oleh tokoh awal Muhammadiyah begitu kuat dan patut diteladani. 

“Semangat yang selama ini telah ada mari kita terus teladani dari tokoh-tokoh awal Muhammadiyah. Rawat dan suburkan nurani, jiwa ikhlas dan pengabdian kita melalui Aisyiyah demi kebaikan, kemaslahatan, kemanusiaan, dan demi peradaban yang ingin kita cita-citakan yang telah diukir pada tema Muktamar yakni perempuan berkemajuan mencerahkan peradaban bangsa,” ungkap Siti Noordjannah kepada seluruh anggota PP Aisyiyah yang hadir di Jakarta maupun Yogyakarta.

Sementara silaturahim yang dilaksanakan di Aula FEB UMJ dihadiri oleh Anggota PP Aisyiyah dan terdiri dari tiga majelis dan satu lembaga, yakni Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Hukum dan HAM, Majelis Kesehatan, serta Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana. Silaturahim yang dilakukan beberapa hari menjelang Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah ke-48 ini, diadakan sebelum akhir masa kepengurusan. Namun hal tersebut bukan berarti mengakhiri gerakan dakwah Aisyiyah. 

Kiprah Aisyiyah bagi masyarakat, bangsa, dan negara telah memberikan kontribusi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan lain-lain. Atas kontribusi nyata yang telah diberikan, Aisyiyah menjadi salah satu organisasi yang kehadirannya sangat berpengaruh bagi kemajuan dan peradaban bangsa. Untuk hal ini, Ketua PP Aisyiyah, Prof. Masyitoh Chusnan, M.Ag, akan mewakili Kongres Wanita Indonesia (Kowani) untuk memberikan tanggapan tentang diskriminasi atas nama Aisyiyah sebagai organisasi anggota Kowani di perhelatan “Women 20” yang digelar di Bali (13/11).

Masyitoh menuturkan bahwa tanggapannya di “Women 20” tersebut akan berkutat pada kiprah Aisyiyah dalam ranah pendampingan hukum bagi korban kekerasan. Melalui Pos Bantuan Hukum, Aisyiyah memberikan pendampingan bagi korban kekerasan untuk berani mengadu kepada pihak aparat hingga hukum diproses dan diselesaikan. “Aisyiyah melakukan pendampingan kepada korban-korban yg mengalami kekerasan tapi mereka tidak berani mengadu. Di situlah Aisyiyah,” jelas Masyitoh. 

Silaturahim Anggota PP Aisyiyah, di Aula FEB UMJ, Jumat (11/11).

Dalam rangka menjelang Muktamar, Masyitoh menyampaikan bahwa seluruh kader Aisyiyah harus bersiap kembali untuk berbuat. “Nanti setelah Muktamar harus siap-siap lagi untuk berbuat memajukan perempuan, keluarga dan anak Indonesia, tambahannya untuk dakwah juga,” ungkap Masyitoh. 

Pada kesempatan tersebut, Masyitoh juga berpesan untuk kader perempuan Muhammadiyah agar menjadi perempuan yang maju dengan cara bergabung dan aktif berorganisasi. “Kita harus maju dengan bergabung dengan organisasi. Nonsense kalau mau maju jika tidak berkelompok dan berorganisasi. Organisasinya minimal Aisyiyah, lebih besar lagi di Kowani,” kata Masyitoh. (DN/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/