Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Sosialisasi Antikorupsi bertajuk “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”. Aksi kolaborasi ini berawal dari agenda Roadshow Bus KPK 2022 dengan konsep Kuliah Umum, yang dilaksanakan secara hybrid di Auditorium Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ dan via channel youtube UMJ, pada Jumat (7/10/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Wawan Wardiana, M.T. (Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI), Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (Rektor UMJ), Dr. Ir. Mutmainah, M.M. (Wakil Rektor II UMJ), dan diikuti oleh kurang lebih 100 peserta sivitas akademika di ruang lingkup UMJ.
Dalam kegiatan tersebut, KPK memberikan pemahaman dan edukasi terhadap mahasiswa dan dosen UMJ dalam penerapan antikorupsi untuk mencegah tindak pidana korupsi melalui pembangunan integritas di jaringan pendidikan. Lebih lanjut, Kuliah Umum antikorupsi ini memberikan dampak positif juga kepada mahasiswa sehingga paham terhadap polemik korupsi.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI Dr. Ir. Wawan Wardiana, M.T., menyampaikan bahwa korupsi merupakan kejahatan yang besar, sebab mencari pembenaran untuk memanipulasi sebuah sistem upaya yang dilakukan yaitu menanamkan integritas nilai-nilai antikorupsi. “Seluruh masyarakat harus bersatu dalam memberantas korupsi dan menanamkan nilai integritas pada diri sendiri, serta mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari,” ucap Wawan.
Dalam paparan materi, Wawan juga menjelaskan bahwa korupsi dapat terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Tidak selalu berupa uang, korupsi juga bisa timbul dari hal-hal non-materi. “Contoh kecil korupsi dalam perguruan tinggi, ada mahasiswa yang memberikan makanan kepada dosen. Kemudian ketika ujian, dosen tersebut tidak enak memberikan nilai jelek. Dibuatlah nilainya jadi bagus. Ini contoh efek domino dari perbuatan kecil korupsi”, ucap Wawan.
Selain itu, Wawan juga menjelaskan 3 (tiga) strategi KPK dalam memberantas korupsi, yaitu; membangun nilai (by education), perbaikan sistem (by prevention), dan efek jera (by enforcement). Strategi antikorupsi yang dilakukan melalui sosialisasi di perguruan tinggi, masuk ke dalam strategi membangun nilai.
Sosialisasi KPK diterima baik oleh peserta, hal ini terbukti dari antusias mahasiswa UMJ yang siap melawan ketidakadilan (korupsi), salah satunya Lutfi, Mahasiswa Fakultas Hukum UMJ. Lutfi menyatakan acara ini sangat penting karena menumbuhkan jiwa-jiwa antikorupsi sejak dini. “Saya sebagai mahasiswa baru, setuju dalam muatan materi tersebut bahwa ilmu adalah senjata untuk mengubah dunia melalui strategi untuk melawan persoalan korupsi,” ungkap Lutfi.
Wakil Rektor II Dr. Ir. Mutmainah, MM., dalam sambutannya mengatakan bahwa korupsi adalah tindakan yang tidak bisa dibiarkan untuk terus berkembang, maka penting untuk semua elemen masyarakat agar memahami nilai-nilai pencegahan korupsi dengan cara memperkuat ilmu pengetahuan. “Terkhusus untuk mahasiswa, kita harus mampu memahami penerapan undang-undang, harus membaca dan korupsi harus kita hentikan,” tutur Mutmainah.
Roadshow Bus KPK 2022 merupakan program KPK sebagai misi pendidikan antikorupsi dan pencegahan korupsi untuk meningkatkan partisipasi publik, terutama di lingkungan perguruan tinggi untuk memberikan dampak positif pada mahasiswa agar memahami strategi antikorupsi. (ID/KSU)
