Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Anwar Abbas, M.Ag., secara spontan memanggil beberapa kader Muhammadiyah dari berbagai latar belakang membahas tantangan yang dihadapi Muhammadiyah saat ini. Hal tersebut dilakukannya saat memberikan sambutan dalam acara Hari Bermuhammadiyah (HBM) 6 di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (05/08/2023).
Baca juga : Pameran Teknologi FT UMJ Ramaikan Hari Bermuhammadiyah V
“Hari Bermuhammadiyah adalah hari bagi kita untuk menilai dan mengevaluasi diri agar tahu di mana letak kekuatan dan kelemahan, peluang yang dimiliki, dan tantangan yang dihadapi. Kalau acara ini tidak bisa mencerahkan kita tentang posisi tersebut, maka saya rasa tidak ada yang bisa dibawa pulang,” ungkap Dr. Anwar Abbas di awal sambutannya.
Selanjutnya tokoh yang akrab disapa Buya Anwar ini memanggil Ketua Prodi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMJ, Sekjend Majelis Ulama Indonesia, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Timur untuk maju ke depan dan menyampaikan pendapat mereka tentang tantangan Muhammadiyah.
Setelah berinteraksi dengan beberapa kader tersebut, salah satu kesimpulan yang diambil Buya Anwar adalah perlunya Muhammadiyah mendirikan bank syariah.
“Prodi Perbankan Syariah ini unggul. Sudah semestinya Muhammadiyah punya bank syariah. Jika punya prodi unggul berarti kita bisa mencetak SDM yang hebat. Muhammadiyah belum punya bank syariah. Ke depannya nanti kita harus memiliki bank syariah,” tegasnya.
Optimisme Buya Anwar tampak makin bertambah dengan adanya sosok kader Muhammadiyah yang menjadi “otak” dari pendirian bank syariah di Indonesia, yaitu Sekjend MUI Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A., yang tampak hadir dalam acara HBM 6 ini.
Dalam kesempatan itu, Anwar Abbas juga menghimbau kader Muhammadiyah untuk bersatu dan memperkuat barisan agar bisa maju. Beliau mengutip isi ceramah Alm. Zainuddin MZ, cerita tentang Jenderal Sudirman, yang dianggapnya patut menjadi perhatian kader Muhammadiyah.
“Jenderal Sudirman bukan bicara menang kalah, tapi bicara maju atau mundur. Jika kalian ingin menang, kalian harus kuat. Untuk bisa kuat, kalian harus bersatu. Untuk bisa bersatu, kalian harus rajin silaturahmi. Kata Nabi, orang yang rajin silaturahmi umurnya dipanjangkan dan rezekinya ditambah,” tutur Buya, panjang lebar.
Oleh karenanya silaturahmi melalui HBM ini menjadi ajang bagi kader Muhammadiyah agar dapat menambah iman dan ilmu. “Tuhan akan angkat derajat manusia lebih tinggi kalau beriman dan berilmu,” pungkas Buya Anwar.
Selain diisi dengan ceramah agama, Hari Bermuhammadiyah 6 juga menjadi momen bagi UMJ untuk meningkatkan sitaruhmi dengan mitra kerja sama. Dalam kesempatan itu UMJ menandatangani memorandum of understanding dengan beberapa lembaga, yaitu Lazismu DKI Jakarta, Rumah Zakat, SMAN 26 Jakarta dan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Acara semakin meriah dengan adanya deretan stan bazar yang merupakan pelaku UMKM, termasuk BaksoMu yang merupakan produk dari Lazismu dibagikan gratis pada seluruh hadirin.
Hari Bermuhammadiyah merupakan agenda rutin UMJ yang digelar setiap dua bulan sekali. Seluruh fakultas mendapat giliran sebagai penanggung jawab HBM. Kali ini, Fakultas Agama Islam menjadi penanggung jawab HBM 6 juga menghadirkan para alumninya, seperti qoriah internasional Maria Ulfa, S.Ag., dan Mastia Lestaluhu, S.Sy., CPSM., CHS., M.Ag., serta penceramah Ustaz Fikri Haikal MZ, S.Ag.
Acara ini dihadiri juga oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah di wilayah Jabodetabek yaitu Jaktim, Depok, Kabupaten Bogor, dan Tangsel, serta organisasi otonom. Hadir pula Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dan para Wakil Rektor, Dekan, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UMJ.
Editor : Tria Patrianti