Ketua PP Muhammadiyah: Kita Harus Pro Petani

Oleh :
Dinar Meidiana
Webinar Pro Pak Tani petani
Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., menyampaikan pidato utama dalam Kuliah Umum Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pro Pak Tani, Kamis (22/06/2023)

Ketua PP Muhammadiyah Dr. H. Anwar Abbas, MM., MAg., mengatakan petani di Indonesia masih menjadi masyarakat kelas dua atau tiga. “Kita harus bantu, pro petani, dan mendorong adanya inovasi dan teknologi yang modern,” ungkapnya saat menyampaikan pidato utama dalam Kuliah Umum Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pro Pak Tani, Kamis (22/06/2023).

Baca juga : Mahasiswa FTAN UMJ Kuliah Lapangan ke Balai Penelitian Tanaman Sayur di Lembang

Kuliah umum digelar atas kerja sama Kementerian Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (FTAN UMJ) dan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Anwar menilai pemerintah memiliki peran untuk membela petani dalam hal mendorong inovasi dan teknologi pertanian agar petani dapat keluar dari garis kemiskinan.

Sejauh ini, Anwar melihat ada paradoks dalam pertanian di Indonesia. Satu sisi produksi pertanian melimpah, sisi lain pemerintah impor bahan pangan. Dalam webinar yang mengusung tema Inovasi Tanaman Pangan dan Teknologi Pertanian untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan ini, Anwar menegaskan perlu adanya perhatian dan kepedulian terhadap petani.

Menurutnya, nasib petani kurang menguntungkan bahkan kurang diuntungkan karena harga produksi jauh dari yang diharapkan. “Pradoks. Kepentingan politik jauh lebih mengemuka daripada kepentingan pro kepada petani,” katanya.

Sementara itu, Dr. Ir. Suwandi, M.Si., Dirjen. Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementan RI juga menyorot pentingnya keberadaan petani yang memproduksi bahan pangan. Ia menyampaikan cita-cita tentang Nusantara sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

“Pangan yang baik hanya dihasilkan dari tanah nusantara. Catatannya, pangan berasal dari land of harmony,” ungkap Suwandi. Untuk menjadi land of harmony ada tiga kriteria yang harus dipenuhi yaitu aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.

Sesi diskusi Kuliah Umum Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pro Pak Tani, Kamis (22/06/2023).

Kuliah umum diisi oleh dosen UMJ Dr. Ir. Elfarisna, M.Si., dan dosen UMSB Rizqa Sepriyanti Burano, ST., M.Si. Keduanya menyampaikan terkait pertanian berkelanjutan yang dapat mendorong petani untuk mendapatkan hasil pertanian lebih maksimal.

Rizqa menjelaskan pada 2022 pendapatan petani masih lebih kecil dari pada pengeluaran yang berarti hidup di bawah garis kemiskinan. Hal tersebut disebabkan karena lahan garapan yang kecil, petani kurang kreatif, serta tidak memiliki jiwa wirausaha.

Atas permasalahan tersebut, Rizqa memberikan rekomendasi solusi untuk petani agar dapat melakukan inovasi pertanian berupa hidroponik. Lahan kecil bukan halangan dalam menghasilkan produksi hasil pertanian dalam jumlah yang lebih banyak. Selanjutnya para petani dapat menjual hasil pertaniannya dengan memanfaatkan teknologi digital yaitu pasar digital berupa aplikasi.

Sementara Elfarina memberikan pemahaman tentang pertanian berkelanjutan yang harus memperhatikan tiga aspek yaitu ekologi, sosial dan ekonomi. Hal ini dikampanyekan karena data menunjukkan bahwa akan ada penurunan produksi pangan pada 2050 akibat perubahan iklim yang dibarengi dengan cepatnya pertumbuhan penduduk.

Elfrina mengusulkan agar dilakukan penanaman lahan-lahan kosong, irigasi untuk lahan kering dan pembangunan irigasi, memperbanyak tanaman pangan kultur jaringan, diversifikasi pangan, dan memaksimalkan peran petani.

Webinar disambut baik oleh Dekan FTAN UMJ Ir. Sularno, M.Si., dan Dekan FTAN UMSB Ir. Rahmawati, MP. Sularno menyatakan bahwa Pro Pak Tani selalu membimbing petani agar menjadi petani maju, modern, dan sejahtera. Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Pro Pak Tani disiarkan langsung melalui kanal Youtube Pro Pak Tani TV dan diikuti oleh mahasiswa dan dosen yang berasal dari FTAN UMJ dan FTAN UMSB. (DN/KSU)