Misi Bahari Hizbul Wathan Melalui IHWB

Oleh :
Dinar Meidiana
Peserta IHWB menanam pohon bakau (mangrove), di kawasan konservasi pantai Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Kamis (09/02).

Inisiasi Hizbul Wathan Bahari yang digelar pertama kali di Jakarta menyimpan misi bahari yang begitu mulia bukan hanya bagi bangsa dan negara tapi juga dakwah. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kwartil Pusat Hizbul Wathan Ramanda Endra Widyarsono, Kamis (09/02), saat pelatihan IHWB berlangsung di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu. Endra mengatakan bahwa sasaran IHWB tidak terbatas pada aspek sosial dan ekonomi saja, tapi juga kemampuan adaptasi.

Kader HW harus memiliki kemampuan adaptasi di tempat para kader mengembangkan gagasan bahari. “Sasarannya social culture masyarakat pesisir. Diharapkan kader memberikan edukasi agar para warga pesisir bisa membedakan kegiatan-kegiatan produktif dan tidak produktif,” ungkap Endra.

Baca Juga : Inisiasi Hizbul Wathan Bahari Pertama Digelar di Jakarta

Endra menegaskan bahwa kader HW adalah ujung tombak dakwah persyarikatan. Oleh karenanya selain mengembangkan gagasan bahari yang berkaitan dengan potensi kelautan tapi juga perlu mengedukasi pelaku yang berkegiatan di laut, misalnya nelayan. Sebagaimana ajaran puritanisme yang disebarkan oleh KH. Ahmad Dahlan, Endra berharap kader HW bisa mengedukasi masyarakat pesisir agar tetap memegang teguh tauhid dengan tidak melakukan ritual sejenis melarung sesaji ke laut. Selain itu juga melarung sesaji adalah tindakan yang boros.

Tim IHWB bersiap menanam pohon bakau di kawasan konservasi Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Kamis (09/02)

Sebanyak 42 peserta IHWB mengikuti rangkaian pelatihan yang dimulai sejak Senin (06/02). Ramanda Weis Hisyam (Koordinator Onsite Training) dan Ibba Hisyam (Project Treasurer), mengatakan bahwa pelatihan terdiri dari diving, water rescue, menanam koral, membuat sabun dan antibiotik dari daun bakau, membuat ecoprint, dan menanam pohon bakau. Serangkaian kegiatan dan pelatihan tersebut dilakukan sebagai rasa syukur terhadap nikmat atas sumber daya alam. Kader HW diharapkan menumbuhkan rasa cinta pada laut sekaligus sadar akan pentingnya memelihara dan memanfaatkan hasil laut.

Setelah mengikuti rangkaian pelatihan, peserta diharapkan dapat mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi laut, terutama melalui pemberdayaan perempuan. Gerakan pengembangan perekonomian tersebut adalah salah satu misinya. Hal tersebut seperti yang dijelaskan Ir. Agus S. Djamil, M.Sc., salah satu inisiator IHWB (Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Istimewa Sudirman), bahwa Indonesia merupakan negara bahari terbesar dan terpenting di dunia, bukan hanya dilihat dari kuantitas koral dan karangnya tapi juga merupakan jalur laut yang sibuk sehingga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

Agus menegaskan bahwa Indonesia kehilangan rasa kepekaan dalam memanfaatkan kekayaan bahari. Menurutnya perlu ada pemikiran khas laut yang dapat memberikan pemanfaatan ekonomi yang lebih, misalnya dengan membangun banyak pelabuhan bukan jembatan laut.

Salah satu strategi yang akan digunakan untuk meneruskan visi dan misi bahari dari HW adalah dengan memanfaatkan jejaring. Hal tersebut disampaikan oleh Ketum Kwartil Pusat Endra Widyarsono, bahwa kader yang telah dilantik dari IHWB akan menjadi jejaring. “Kami akan memonitor melalui struktur organisasi mulai dari pusat, wilayah, daerah, hingga kobilah,” kata Endra.

Endra Widyarsono melantik perwakilan peserta IHWB di Green Park UMJ, Kamis (09/02).

Setelah melalui serangkaian pelatihan, 42 peserta yang berasal dari 13 provinsi dilantik oleh Ketua Umum Hizbul Wathan, di Green Park UMJ, Kamis (09/02) malam. Pelantikan ini selain meresmikan kader HW Bahari, juga sebagai amanah untuk menjalankan visi dan misi bahari HW di daerahnya masing-masing.

Kegiatan IHWB terlaksana atas inisiasi PRIM Sudirman (Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah di kawasan SCBD Sudirman) dan PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Jerman Raya, serta dukungan penuh dari Kwarpus HW. Pihak lain yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan IHWB pertama ialah Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Askrindo, Askrindo Syariah, Transjakarta, Kahf, Wardah, Principia dan Kejambon. (DN/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/