Kepengurusan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Qobilah dan Kafilah Panglima Jendral Sudirman Universitas Muhammadiyah Jakarta resmi dilantik. Proses pelantikan kepengurusan baru bertajuk Membangun Peradaban Unggul dengan Metode Kepanduan digelar di Auditorium Kasman Singodimedjo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (13/3/2024).
Baca juga : Misi Bahari Hizbul Wathan Melalui IHWB
Dalam prosesi ini, sebanyak 19 anggota kepengurusan baru putra dan putri Qobilah Periode 2024-2028 dilantik oleh Perwakilan Kwartir Wilayah DKI Jakarta Ramanda Zulkarnaen dan Kafilah penuntun Periode 2024-2025, sebanyak 13 orang dilantik oleh Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si,.
Turut hadir dalam acara pelantikan pengurus Qobillah dan Kafilah HW UMJ diantaranya Wakil Rektor IV Dr. Septa Candra, SH., MH., Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si., Inisiator HW Bahari Ramanda Agus Djamil, serta Perwakilan Kwarwil DKI Jakarta.
Qobilah Jendral Sudirman UMJ membawahi tingkatan dibawahnya yaitu Kafilah Penuntun yang diikuti oleh tingkatan mahasiswa. Qobilah adalah organisasi kepanduan HW yang berada pada tingkat amal usaha Muhammadiyah.
Diketahui, Qobilah merupakan pimpinan terdepan, yang langsung mengkoordinir satuan-satuan anak didik baik itu Athfat, Pengenal, Penghela dan Penuntun menjadi satu Qobilah dibedakan berdasarkan nama. UMJ memiliki Qobilah bernama Jendral Sudirman yang membawahi tingkatan dibawahnya yaitu Kafilah Penuntun diisi oleh tingkatan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun mengharapkan Hizbul Wathan dapat menjadi media gerakan dakwah kultural. Ia berujar bahwa Muhammadiyah dilahirkan melalui gerakan dakwah kultural yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan. Untuk itu, Ma’mun menginginkan HW UMJ dapat menyebarkan dan mengembangkan semangat dakwah kultural dengan gerakan kepanduannya.
Lebih lanjut, Ma’mun juga melakukan serah terima alat Marching Band untuk digunakan oleh HW UMJ. Hal itu dinilai sebagai semangat menggerakan kembali dakwah kultural salah satunya melalui kesenian.
“Wajah Muhammadiyah itu kulturalis. Islam hadir bukan di ruang hampa tanpa manusia, tetapi hadir ditengah manusia yang memiliki budaya. Untuk itu Islam harus hadir mengisi setiap budaya dengan nilai-nilai ke-Islamannya,” ujar Ma’mun.
Usai proses pelantikan, Ketua Qobilah HW UMJ Periode 2024-2028 Sumardi menegaskan bahwa HW UMJ akan selalu berkomitmen untuk membina karakter para mahasiswa sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
Sumardi menjelaskan bahwa pengurus HW UMJ akan segera mengadakan program kerja terdekat yaitu mengadakan pelatihan Jaya Melati 1 bagi Qobilah dan Kafilah. Jaya Melati 1 merupakan program pelatihan pertama bagi para pandu yang nantinya akan membina peserta didik mulai dari tingkatan Athfat, Pengenal, Penghela dan Penuntun.
“Para Mahasiswa nantinya akan mendapatkan sertifikat sehingga kompeten untuk membantu dan melatih peserta didik dalam semua tingkatan. Ini sangat bermanfaat untuk menyebarluaskan gerakan kepanduan,” tutur Sumardi.
Terakhir, Sumardi juga menyambut pemberian alat Marching Band yang sangat identik dengan Hizbul Wathan. Ia berharap ini akan menambah media HW UMJ dalam menggerakan dan menyebarluaskan nilai-nilai ke-Islaman melalui gerakan kepanduan.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Qobilah Periode 2024-2028 dipimpin oleh Sumardi dan Dr. Izzatusolekha, M.Si. Kaprodi MIA FISIP UMJ. Kemudian, Kafilah Penuntun dipimpin oleh M. Azmy Gozali dan Amanda Anggraini . Selain itu, Kegiatan dilanjutkan dengan seminar kepanduan.
Editor : Dian Fauzalia