Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ Gelar Sumpah Dokter ke XLVI

Oleh :
Dinar Meidiana
Ketua BPH UMJ, Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti, M.Ed., (tengah) dan jajaran pimpinan UMJ bersama peserta sumpah dokter Angkat Sumpah Dokter ke 46 (XLVI) pada Selasa (24/05).

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter ke 46 (XLVI) pada Selasa (24/05) di Auditorium FKK UMJ secara hybrid. Dalam acara tersebut hadir Ketua BPH UMJ, Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti, M.Ed., Wakil Rektor III, Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., M.H., Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., beserta jajarannya, dan Kaprodi Profesi Dokter, dr. Farsida, MPH., beserta jajarannya.

Angkat sumpah dokter merupakan prosesi wajib bagi calon dokter. Sumpah yang dilafalkan mengandung nilai, prinsip, etika, yang harus dijunjung tinggi oleh dokter serta merupakan bentuk tanggung jawab dokter pada kemanusiaan, bangsa dan negara.

Prosesi angkat sumpah berjalan khidmat. Dekan FKK UMJ, Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR., mengangkat sumpah 19 wisudawan profesi dokter. Wisudawan angkat sumpah merupakan mahasiswa yang telah melewati pendidikan profesi dokter dan lulus dalam ujian kompetensi mahasiswa pendidikan profesi dokter (UKMPPD).

Pembacaan sumpah dilanjutkan dengan penandatanganan lembar angkat sumpah. Pada kesempatan tersebut, perwakilan wisudawan, dr. Khairunnisa, memberikan pidato kelulusan. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang turut memberikan bimbingan, terutama dosen dan sivitas akademika FKK UMJ. “Gelar dokter bukanlah kehormatan, melainkan kekuatan. Kekuatan untuk menebar manfaat untuk kemanusiaan”, ujar dr. Khairunnisa.

Pada kesempatan yang sama, Dekan FKK UMJ, dr. Muhammad Fachri, dalam sambutannya menyampaikan pesan-pesan kepada dokter baru. “Gelar dokter merupakan amanah baru yang diemban. Kejujuran, disiplin, komitmen, dan rasa empati, harus senantiasa jadi bekal selama menjalani profesi dokter. Sebagai garda terdepan dalam sistem kesehatan, merupakan amanah saudara sekalian melayani masyarakat”, ujar dr. Muhammad Fachri.

Lebih lanjut ia juga berpesan bahwa dokter yang dilahirkan dari kampus UMJ merupakan dokter muslim yang memiliki karakteristik unggul berkemuhammadiyahan. “Saudara harus memaksimalkan potensi untuk tujuan meningkatkan taraf hidup umat. Berpihak pada kebenaran yang diturunkan Allah dalam Al Quran dan hadits. Harus kritis dan belajar teknologi baru. Harus selalu update mengembangkan ilmu teknogi kesehatan kedokteran, sehingga bisa menjadi pioner”, ungkap dr. Muhammad Fachri.

Wakil Rektor III, Dr. Rini Fatma Kartika, S.Ag., M.H., mewakili Rektor UMJ menyeru kepada wisudawan profesi dokter untuk mengingat gagasan dan pemikiran KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dalam berdakwah. “Dalam konteks kemuhammadiyahan, KH. Dahlan berpesan untuk selalu berpihak pada kaum duafa. Belajar terus menerus, ketika sudah memiliki profesi dan keahlian, kembalilah pada masyarakat dengan berpegang pada nilai-nilai kemuhammadiyahan”, seru Rini.

Lebih lanjut Rini juga berpesan pada para dokter untuk menjalankan tugas dengan amanah. “Tidak boleh berhenti menimba ilmu dan mengikuti perkembangan teknologi. Era global dan tantangan masyarakat mengharuskan kita untuk menimba ilmu. Selain tantangan global, dokter juga akan menghadapi tantangan kesehatan nasional,” kata Rini.

Pesan untuk wisudawan profesi dokter angkatan 46 FKK UMJ juga datang dari Ketua BPH UMJ yang pada berkesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya Prof. Dr. KH. Abdul Mu’ti berpesan agar wisudawan dapat memegang teguh sumpah, janji dan ikrar. “Sumpah, janji dan ikrar yang diucapkan akan dimintai pertanggung jawabannya”, ucap Abdul Mu’ti mengawali sambutan. Menurutnya, keutamaan seorang dokter adalah untuk membantu masyarakat hidup sehat dan membentuk generasi yang kuat.

Lebih lanjut ia juga mengatakan pada wisudawan untuk memiliki keunggulan yang tidak bisa tergantikan oleh teknologi. “Teknolgi banyak mengubah cara kita hidup, tapi yang tidak bisa diganti adalah sentuhan kemanusiaan. Humanity ini yang jadi bagian penting dari bagaimana kita menjadi seorang dokter,” kata Abdul Mu’ti.

Dokter yang lahir dari UMJ merupakan bagian dari kader Muhammadiyah. Dekan FKK, Warek III, dan Ketua BPH UMJ menyampaian pesan dan harapan yang senada, yakni para dokter bisa menjadi bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan. Selain itu juga menekankan para wisudawan untuk memegang teguh karakteristik dan nilai-nilai keislaman selama mengemban amanah sebagai dokter, dan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan pihak kampus UMJ. (DN/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/