Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau yang lebih dikenal dengan MBKM merupakan transformasi pendidikan tinggi yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang menjaga mutu pendidikan dengan berkomitmen pada penyelenggaraan MBKM tersebut. Komitmen ini dinilai oleh LLDIKTI Wilayah III sebagai Perguruan Tinggi Teratas yang Mengikuti Program Flagship MBKM 2021.
Tidak hanya itu UMJ juga dinyatakan sebagai salah satu perguruan tinggi dengan Laporan Dokumen Kerja Sama dengan Status Aktif Terbanyak dalam Kurun Waktu 3 Tahun Terakhir.
Hasil Penilaian tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Daerah bagi Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah III Tahun 2022, pada Kamis (21/04/22), di Le Eminence Puncak Hotel Convention & Resort yang dihadiri langsung oleh Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III, Provinsi DKI Jakarta ini, mengusung tema “Kampus Merdeka dari Jakarta untuk Indonesia”. Turut hadir pada acara ini Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Negara (BAN) Perguruan Tinggi, Direktur Sumber Daya Diktiristek, serta Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi.
Kepala LLDikti Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., pada kegiatan ini dalam sambutannya mengatakan dukungan LLDikti Wilayah III bagi pendidikan tinggi untuk mencetak lulusan yang dapat diserap secara optimal. “Kami terus mendorong perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dalam hal peningkatan mutu melalui 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka”, ungkap Paris.
Ia juga menyampaikan komitmen LLDikti Wilayah III untuk menetapkan strategi dan inovasi layanan agar perguruan tinggi di lingkungannya dapat memperoleh akreditasi unggul, sehingga mampu menginspirasi satu Indonesia. “Kami banyak melakukan refocusing anggaran terutama untuk kegiatan fasilitasi seperti bimbingan teknis bagi perguruan tinggi yang akreditasinya masih C, pelatihan PEKERTI untuk dosen, peningkatan kualitas jurnal dan sebagainya dalam bentuk klinik-klinik”, kata Paris.
Dalam diskusi antara narasumber dan pemimpin perguruan tinggi juga membahas tentang program-program seperti KIP Kuliah dan kolaborasi antar perguruan tinggi yang bisa menjadi solusi untuk mencetak sumber daya manusia yang handal. LLDikti Wilayah III berharap pendanaan Pendidikan Tinggi seperti Matching Fund dan Competitive Fund dapat menjadi asupan semangat baru bagi perguruan tinggi, khususnya dalam menghasilkan publikasi penelitian yang berkualitas. (KSU/WD)
