Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) bersama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) secara resmi meluncurkan lima Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) baru sebagai tahap peralihan akreditasi program studi dari BAN-PT kepada LAM.
Dilansir kemendikbud.go.id peralihan ini dilakukan untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi negeri dan swasta atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Kelima LAM tersebut diantaranya LAM Teknik, LAM Sains Alam dan Ilmu Formal, LAM Ekonomi Management Bisnis dan Akuntansi, LAM Informatika dan Komputer, dan LAM Kependidikan.
Terkait dengan diluncurkannya lima LAM baru, kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) patut berbangga atas prestasi empat dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang berhasil dinyatakan lolos menjadi Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAM-Kependidikan).
Pengumuman hasil seleksi yang diterima oleh Badan Penjamin Mutu (BPM) UMJ pada pertengahan Maret lalu menyatakan empat nama dosen yakni Dr. Misriandi, M.Pd.; Dr. Sri Ismawati, M.Pd.; Dr. Susilahati, M.Si.; dan Dr. Rohimi Zamzam, M.Pd., lolos seleksi asesor. Tahapan seleksi yang telah dilewati empat dosen tersebut adalah tahap administrasi dan wawancara yang diikuti oleh pendaftar dari seluruh Indonesia.
Ketua Badan Penjamin Mutu (BPM) UMJ, Dr. Tria Astika EP, MKM., saat ditemui di Gedung Rektorat UMJ pada Selasa (05/04/22), menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap empat dosen yang dinyatakan lolos menjadi asesor. “Sebuah prestasi bagi kita karena selain nanti akan mengasesmen dan mengakreditasi prodi kependidikan di luar UMJ, asesor juga akan menjadi kekuatan bagi UMJ dalam rangka mendorong Program Studi (Prodi) Kependidikan di UMJ untuk mendapatkan akreditasi unggul juga. Dari dalam mendorong, dengan cara mempersiapkan (akreditasi) di internal’’, ucap Tria.
Ia juga menjelaskan bahwa Universitas Muhammadiyah Jakarta sangat mendukung dengan menjadi fasilitator bagi dosen. ‘’Dukungan kampus untuk para dosen melalui BPM ialah memberikan informasi cepat dan tepat kepada seluruh civitas terkait seleksi asesor, memetakan dosen potensial, melakukan seleksi administrasi internal sebelum didaftarkan sehingga kami tidak asal dalam mendaftarkan dosen-dosen untuk mengikuti seleksi”, ungkap Tria.
Menurut Tria, dosen-dosen UMJ sangat potensial dan berpeluang besar untuk menjadi asesor. ‘’Kalau dilihat dari persyaratan administrasinya, banyak dosen khusus Prodi Kependidikan yang sudah memenuhi syarat. Harapan kami (asesor LAM-Kependidikan), bisa ikut berkontribusi dan mengawal prodi-prodi (di UMJ) di bawah LAM-Dik untuk menjadi unggul’’, ujarnya.
Lolosnya keempat dosen menjadi asesor LAM-Dik akan menjadi unsur pendukung bagi kemajuan UMJ. Semoga ini juga menjadi dorongan bagi dosen lain untuk ikut dalam seleksi asesor LAM lainnya dan LAM-Dik selanjutnya. (KSU/DN)
