Peran Muhammadiyah di Bidang Kesehatan Dalam Menekan Angka Covid-19 di Indonesia

Peran Muhammadiyah di Bidang Kesehatan Dalam Menekan Angka Covid-19 di Indonesia
(Ilustrasi : KSU/Fachrul Rozi)

Muhammadiyah memiliki track record yang cukup panjang dalam bidang kesehatan. Bermula dari gagasan Kyai Mohammad Syoedjak untuk mendirikan hospital pada tahun 1923, peran Muhammadiyah terus berkembang. Saat ini, Muhammadiyah menjelma menjadi jaringan pengelola layanan kesehatan dan pencetak tenaga kesehatan terbesar di Indonesia. Tidak bisa dibayangkan, seandainya ide Kyai Syoedjak soal layanan kesehatan ini layu di tengah jalan. Masyarakat belum tentu bisa menyaksikan ratusan rumah sakit dan klinik tumbuh dari pergerakan ini.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sekarang ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19, tidak hanya di Indonesia saja tetapi hampir seluruh Dunia. Pada hal ini Muhammadiyah berperan aktif dalam membantu penekanan angka Covid-19 di Indonesia, sebagai mana pemerintah telah mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam membantu negara menangani pandemi Covid-19. Salah satu ormas Islam terbesar di tanah air ini telah ikut menyelesaikan berbagai persoalan terkait pandemi, mulai dari penanganan infeksi Covid-19, jaring pengaman sosial hingga pemulihan ekonomi masyarakat.

Muhammadiyah berperan penting melalui dua sektor, yakni sebagai lembaga sosial keagamaan dan perguruan tinggi beserta amal usaha lainnya seperti rumah sakit. Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nasir saat menyampaikan keynote speech mengatakan, kegiatan refleksi ini ditujukan sebagai apresiasi bagi Muhammadiyah bersama seluruh komponen bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurut dia, sejak awal pandemi, Muhammadiyah telah bergerak cepat mengerahkan potensinya.

Bahkan, Muhammadiyah mampu menjadi contoh dalam membangun kesadaran masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. “Muhammadiyah bersama komponen bangsa lainnya ketika menghadapi Covid-19 sebagai musibah terbesar, berusaha membuktikan diri sebagai gerakan Islam yang hadir memberi solusi,” ujar Prof Haedar Nasir.
Dalam hal ini, ada tiga peran strategis yang dilakukan Muhammadiyah dalam membangun dan menghasilkan kesadaran terhadap persoalan ini, yaitu: bimbingan agama, pelayanan kesehatan, dan sosial ekonomi.

Terutama di bidang pelayanan kesehatan misalnya, Prof Haedar Nasir menerangkan, pandemi ini telah memaksa tenaga medis untuk berjuang dan mempertaruhkan nyawa menjadi garda terdepan sekaligus terakhir dalam menangani pandemi. Pandemi ini juga memberi penyadaran bahwa sistem kesehatan Indonesia masih sangat perlu dibenahi dan dimaksimalkan.

(Opini ini pernah dimuat pada media online https://planet.merdeka.com/)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/