Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) mengikuti Pelatihan Konselor Sebaya di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Jumat (22/12/2023). Pelatihan ini diselenggarakan atas kerja sama Prodi Kesos, UPT Layanan Konseling dan Psikologi (LKPM) UMJ, dan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Baca juga : Mengusung Konsep Sociopreneur, HKMS FISIP UMJ Meraih Pendanaan PPK Ormawa 2022
Ketua Prodi Kesos Muhammad Sahrul, M.Si., mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi mahasiswa Kesos khususnya bagi Generasi Z yang cukup menaruh perhatian pada kesehatan mental. “Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan dalam memperkuat penguatan diri dari masing-masing pribadi mahasiswa dari pada melakukan hal yang tidak diinginkan atau dapat merugikan dirinya sendiri,” ungkap Sahrul.
Sementara itu Kepala UPT LKPM UMJ Dr. Ati Kusumawati, M.Si., Psikolog., berharap kampus UMJ yang telah memiliki layanan konseling melalui UPT LKPM UMJ dapat memberikan pelayanan maksimal sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh mahasiswa.
Kegiatan yang digelar di Aula Kasman Singodimedjo ini menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Unit Laporan Kekerasan Seksual dan Perundungan (ULKSP) UMJ Puan Dinaphia Yunan, MH., dan Ketua Tim Kerja Pelatihan BKKBN Dr. Moh. Toihirin Hasan.
Puan menegaskan bahwa ULKSP menjadi wadah bagi sivitas akademika UMJ khususnya mahasiswa mendapat pertolongan dari tindakan pelecehan maupun kekerasan seksual. Hal ini sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Rektor UMJ No. 918/A/2021 Tentang Pencegahan Penanganan Kekerasan Seksual dan atau Perundungan di UMJ.
Pelatihan ini dijelaskan Puan adalah salah satunya untuk melatih satuan petugas (satgas) pelecehan dan kekerasan seksual agar dapat menjalankan perannya. Puan berharap satgas mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat mendapatkan laporan kasus kekerasan, pelecehan, dan perundungan di kampus.
Pelatihan semakin menarik karena mahasiswa mendapat wawasan terkait teknik keahlian untuk menjadi seorang konselor teman sebaya dari Ketua Tim Kerja Pelatihan BKKBN Dr. Moh. Toihirin Hasan.
Beberapa teknik yang dijelaskan Toihirin yaitu attending. Teknik tersebut merupakan teknik memberikan ekspresi dan gestur tubuh dalam merespon cerita atau kasus yang sedang ditanganinya. Toihirin menegaskan bahwa untuk menjadi konselor teman sebaya, mahasiswa perlu menjadi pendengar yang baik.
BKKBN memiliki tiga program yang fokus pada pengembangan remaja yaitu ketahanan remaja, GenRe (Generasi Berencana), serta teknik dan praktik konselor teman sebaya. Program tersebut ditujukan bagi remaja agar dapat mempersiapkan kehidupan berkeluarga, kehidupan keberlanjutan, dan melangsungkan pendidikan terencana yang jauh lebih baik.
Editor :Dian Fauzalia