Dosen FISIP UMJ Jadi Pembicara pada Seminar Kemenlu

Oleh :
Irhamzah
Pelaksanaan Acara Intersession Bali Civil Society and Media Forum 2023 via Zoom Meeting pada, Kamis (20/07/2023).

Dosen Prodi Magister Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menjadi pembicara dalam Seminar Bali Civil Society and Media Forum 2023 yang digelar oleh Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI), Kamis (20/07/2023). Pada seminar yang digelar secara hybrid tersebut Dr. Asep Setiawan, MA., menyampaikan materi tentang kontribusi media pada penyegaran demokrasi.

Baca juga : Jelang Pilpres MIPOL FISIP UMJ Gelar Lecture Series

Mantan penyiar BBC London yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pers Indonesia menjelaskan bahwa Pemilu berfungsi sebagai landasan demokrasi, menyediakan mekanisme partisipasi warga negara, perwakilan dan transfer kekuasaan secara damai. Pemilu membawa pembaharuan politik dengan memberikan kesempatan kepada warga negara untuk terlibat dalam proses demokrasi.

Lebih lanjut, Asep menegaskan bahwa salah satu fungsi penting media dalam menyegarkan kembali demokrasi adalah perannya dalam meminta pertanggungjawaban aktor politik atas tindakan  dan kebijakan yang mereka lakukan. Media berfungsi sebagai sumber informasi penting selama proses pemilihan, berkontribusi pada pengambilan keputusan yang terinformasi oleh para pemilih. Outlet media memberikan wawasan kritis tentang kandidat, partai, dan posisi kebijakan melalui mekanisme investigatif, pelaporan yang tidak bias dan pemeriksaan fakta.

Pada seminar dengan tema How can Civil Society and Media Help? Kemenlu juga menghadirkan tiga pembicara lainnya yakni Executive Director Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Khoirunnisa N. Agustyanti, Co-Founder and Executive Director Project Multatuli Evi Mariani dan Senior Lecturer University of Sidney Aim Sinpeng.

Khoirunnisa menyampaikan bahwa democratic elections sangatlah kompoleks karena tidak hanya berfokus pada presidential election namun pada pemilihan DPR, DPRD dan lain sebagainya. Media sosial harusnya diarahkan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan presdential election dan memperkenalkan latar belakang para kandidat anggota dewan.

Sementara itu, Evi Mariani menunjukkan fakta bahwa media sosial berpotensi menjadi polusi dan mencelakai demokrasi di bangsa. Hal ini disebabkan beberapa media sudah dikuasai oleh politisi yang dikhawatirkan akan mempengaruhi objektivitas pemberitaan dan tidak lagi setara namun cenderung dipolitisasi untuk kepentingan tertentu.

Ia juga menjelaskan bahwa legitimasi dan relevansi demokrasi dinilai antara lain dari kemampuannya menyediakan akses yang adil dan merata terhadap masyarakat sipil. Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan bagi masyarakat terutama pemerintah dalam mengendalikan media di Indonesia.

Editor : Tria Patrianti

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/