Haedar Nashir: 3 Hal Yang Tidak Terputus Dari Kematian

Oleh :
Mutiara Halimatu's Sadiyah
Haedar Nashir Takziah Virtual Alm. Drs. Armyn Gultom, M.Si
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam acara majelis takziah wafatnya Ketua Umum Kornas Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Drs. Armyn Gultom, M.Si. ,Minggu (14/05/2023).

Seberapapun panjang usia manusia,  pada akhirnya, ketika ajal telah tiba semuanya akan terputus kecuali 3 hal. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., dalam acara majelis takziah wafatnya Ketua Umum Kornas Fokal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Drs. Armyn Gultom, M.Si. Acara tersebut digelar melalui fasilitas zoom meeting pada Minggu (14/05/2023).

“Hal pertama adalah amal ibadah, yang akan selalu mendampingi kita ketika menghadap Allah SWT. Hal kedua,  anak-anak saleh yang selalu mendoakan orang tua akan dapat menjadi penyambung bagi kita ketika kita telah dipanggil oleh Allah SWT. Dan yang terakhir, ilmu yang bermanfaat akan dapat menuntun kita sejak di dunia hingga ke yaumul akhir,” ungkap Prof. Haedar Nashir dalam wejangannya.  Beliau lalu menambahkan bahwa,  seperti jalan lahir yang memiliki banyak pintu, manusia tidak pernah tahu apa saja yang akan ditemui selama hidup, tetapi semua itu bermuara menuju ajal yang pasti.

Masih terbalut duka yang dalam atas berpulangnya Armyn Gultom, Ketum PP Muhammadiyah ini membagikan kesan positif tentang Almarhum yang selalu mengabarinya menyatakan tidak pernah menyerah walau sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Armyn Gultom adalah Dosen Prodi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kornas Fokal IMM. Setelah hampir tujuh bulan melawan sakit, Beliau kembali ke Rahmatullah pada Sabtu, (13/05/2023) di RS Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Turut hadir dalam majelis takziah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., yang bercerita tentang keteladanan Almarhum semasa hidup. Beliau juga menuturkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan tiada. Kehidupan di dunia hanyalah sementara.

“Selama hidup, kita pasti diberi ujian. Ujian ini yang akan menentukan perjalanan hidup kita selama di dunia, apakah kita akan sanggup atau tidak. Akan tetapi apapun yang terjadi pada manusia semua akan kembali kepada Allah SWT. cepat atau lambat,” ujar Prof. Mu’ti.

Kenangan tentang Almarhum juga disampaikan oleh Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang membagikan pengalamannya selama mengenal sosok Armyn. Bagi Ma’mun, Armyn adalah sosok yang menginspirasi banyak orang. Kecerdasan dan kegigihan almarhum tidak pernah surut walau dilanda penyakit.

Takziah secara daring digelar oleh UMJ untuk mendoakan dan mengenang almarhum Armyn dengan turut serta mengundang keluarga dan kerabat almarhum, juga seluruh dosen UMJ dan kader Muhammadiyah. Selain itu, turut hadir dalam virtual zoom meeting, Dr. Hazuarli, MA., sebagai moderator acara, kemudian salah satu pencetus berdirinya IMM dalam Studium Generale Pelatihan Instruktur Dasar (PID) Nasional Pimpinan Cabang IMM Cirendeu, Sudibyo Markus, MBA., mantan wakil bupati Gunungkidul periode 2011-2021, Dr. Drs. H. Immawan Wahyudi, M.H., dan Guru Besar Pemikiran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, MA.

Editor : Tria Patrianti

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/