Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ adalah bagian dari caturdarma PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) yang dilaksanakan secara terpadu. Program tersebut disusun untuk menyiapkan calon guru berkompeten. Salah satunya dengan menggelar Kuliah Umum Perencanaan Pembelajaran PLP Teritegrasi KKN dengan mengusung tema “Pengembangan Modul dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Kurikulum Merdeka Sekolah Dasar” bertempat di Gedung Auditorium FIP UMJ, Selasa (31/1).
Acara ini dihadiri oleh Dekan FIP UMJ Dr. Iswan, M.Si., Prof. Dr. Mohamad Syarif Sumantri, M.Pd. sebagai narasumber, serta civitas akademika FIP UMJ, dan Mahasiswa PGSD FIP UMJ Angkatan 2020. Pada kesempatan tersebut, Iswan mengatakan bahwa pimpinan dan prodi PGSD FIP UMJ merancang kegiatan kuliah umum sebagai bekal untuk mahasiswa PGSD FIP UMJ saat melaksanakan PLP terintegrasi KKN. Iswan menegaskan bahwa kuliah umum penting karena bagian dari rangkaian proses untuk menjadi seorang guru.
Baca juga : Pentas Teater Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FIP UMJ
Lebih lanjut, Iswan juga berharap diadakannya kuliah umum ini agar mahasiswa PGSD mampu menguasai berbagai macam aspek saat melaksanakan praktek PLP terintegrasi KKN untuk menjadi guru yang sebenarnya. Tidak hanya teori saja melainkan juga cara bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Maka dari itu diharapkan agar setiap mahasiswa mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat praktik PLP terintegrasi KKN nantinya.
“Memang harus dibekali karena para mahasiswa ini mestinya ketika terjun itu harus menguasai berbagai macam aspek karena yang akan mereka hadapi saat praktek lapangan itu tidak hanya teori saja tapi juga harus berhadapan berbagai macam karakteristik setiap orang,” jelas Iswan.
Mohamad Syarif Sumantri, penulis buku Strategi Pembelajaran Teori Dan Praktik Di Tingkat Pendidikan Dasar memberikan kuliah tentang perencanaan pembelajaran. Menurut Syarif, kuliah umum dilakukan agar mahasiswa mampu menjelaskan perubahan atau penyesuaian RPP untuk meningkatkan kualitas pembelajaran SD, serta mampu menjelaskan alasan penting bagaimana RPP perlu diadaptasi pada pendidikan Sekolah Dasar.
Syarif juga mengatakan bahwa kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan intrakulikuler yang beragam. Konten lebih dioptimalkan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru juga dapat memiliki keleluasan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum juga berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan. Pembelajaran melalui kurikulum merdeka belajar memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual seperti isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar Pancasila.
Tidak hanya itu, Syarif juga menjelaskan secara gamblang bahwa guru merupakan pelatih pemahaman, bukan hanya pemasok konten atau aktivitas. Seorang guru harus memiliki banyak bakat yakni mampu membidik, memeriksa, serta membuat keberhasilan dan mentransfer makna pembelajaran kepada peserta didik. “Calon guru harus memahami dari setiap karakter peserta didik dimana kurikulum merdeka belajar perlu diterapkan terutama pada sekolah dasar.” Jelas Syarif. (KH/KSU)
