Putra Presiden Turki, H.E. Necmeddin Bilal Erdogan kunjungi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam rangka kuliah umum dan penandatanganan nota kesepahaman, di Auditorium Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), Rabu (21/12). Bilal Erdogan yang juga merupakan Presiden World Ethnosport Confederation menjadi pembicara dalam Studium Generale Indo-Pacific Regional Meeting dengan tema Charting the Future: Role of Collaboration in Navigating Uncertain Times for Indonesian Youth.
Bilal Erdogan menyampaikan bagaimana pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan melalui berbagai aspek mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, hingga kesehatan. Oleh karenanya pemuda, khususnya pemuda muslim yang berada di wilayah indo-pacific perlu memperhatikan tantangan dan peluang yang ada, melihat berbagai krisis dan konflik yang terjadi di dunia. Bilal Erdogan juga menjelaskan bagaimana pemerintah Turki sangat peduli terhadap pendidikan. Saat ini Turki sedang membuka lebar pintu bagi pemuda untuk menempuh pendidikan di Turki. Saat itu juga, Bilal Erdogan mengajak mahasiswa Indonesia untuk belajar di Turki. Bilal berpendapat bahwa pemuda bisa dapat berperan dan mengambil peluang dari aspek pendidikan.
Hadir pula Presiden Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) H.E. Thaha Ayhan, Direktur Laboratory Indonesian Global Studies (LIGS) UMJ Debbie Affianty, Ketua Indonesia National Youth Council (INYC) Tantan Taufik Lubis, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Laode Umar Bonte, Wakil Dekan II FISIP UMJ Djoni Gunanto, M.Si., dan Ketua Prodi Ilmu Politik Dr. Usni, M.Si. Kuliah umum Kuliah umum yang diinisiasi oleh ICYF, INYC, OIC Youth Indonesia, dan LIGS UMJ. Sebanyak kurang lebih 200 pemuda yang merupakan mahasiswa dair berbagai kampus dan anggota dari berbagai organisasi kepemudaan antusias mengikuti kuliah umum dan diskusi.
Direktur LIGS UMJ Debbie Affianty, S.IP., M.Si., mengatakan bahwa kolaborasi yang dilakukan disambut baik oleh Program Studi dan mempercayai LIGS sebagai lembaga kajian dan laboratorium Ilmu Politik untuk berperan. “Selain kolaborasi dengan OIC Youth, kita juga akan banyak berkolaborasi dengan institusi kepemudaan baik di lingkungan Muhammadiyah, nasional, maupun internasional,” ungkap Debbie.
Lebih lanjut, Debbie berharap kerjasama yang dilakukan oleh UMJ dengan salah satu universitas di Turki dan lembaga penelitian dapat berkembang tidak hanya di bidang kepemudaan tapi juga riset dan publikasi internasional. “UMJ, semua mahasiswa dan civitas akademik siap berkolaborasi dengan semuanya, di berbagai aspek. Karena mahasiswa kita telah mendapatkan pencapaian di bidang science, teknologi, dan community development,” tegas Debbie.
Ketua Indonesia National Youth Council (INYC) Tantan Taufik Lubis mengatakan bahwa kolaborasi diharapkan akan mendorong pemuda di Indonesia khususnya mahasiswa UMJ untuk mengambil peluang dalam hal pendidikan. “Harapannya ini (kuliah umum) tidak hanya seremonial semata, tapi kedepan kita bisa melakukan gerakan bersama yang lebih konkrit. Mudah-mudahan nanti MoU dapat menumbuhkan implementasi program lebih konkrit seperti pengiriman mahasiswa Indonesia untuk belajar di Turki,” kata Tantan.
Penandatangan nota kesepahaman antara UMJ dengan Kırıkkale University Türkiye, dan antara UMJ dengan Prof. Dr. Fuat Sezgin Research Foundation for the History of Science in Islam, dilakukan setelah rangkaian kuliah umum selesai. Nota kesepahaman dilakukan dalam bidang pendidikan dan penelitian yang dapat diimplementasikan melalui berbagai program yaitu pertukaran mahasiswa, seminar dan lokakarya, penelitian bersama, dan lain-lain. (DN/KSU)
