Rektor Dukung Pengusutan Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak

Oleh :
Dinar Meidiana
Credit By Fildzah KSU

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dilansir dari republika.co.id, menanggapi kasus gagal ginjal akut yang terjadi. Ma’mun mendukung langkah Muhadjir Effendy Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana dalam kasus ini. “Kalau terbukti kasus ‘horor ginjal’ yang telah merenggut ratusan nyawa anak disebabkan karena kandungan zat etilen glikol dan detilen glikol dalam obat (sirup) yang diminum anak-anak, Mabes Polri harus berani menetapkan status tersangka kepada perusahaan-perusahaan obat tersebut”, tegas Ma’mun.

Ma’mun menyebut bahwa kasus gagal ginjal akut menambah tragedi angka kematian massal yang terjadi di Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan, Malang. Rektor yang juga Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP. Muhammadiyah ini mendesak pemerintah untuk serius dan mengusut tuntas kasus yang menimpa anak-anak Indonesia. Desakan tersebut berdasarkan penilaian Ma’mun tentang proses pemasaran obat-obatan yang diproduksi melalui uji laboratorium dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. “Maka aneh kalau sampai ada obat-obatan yang lolos edar kok sampai bisa menyebabkan jatuhnya banyak korban,” ungkap Ma’mun.

Ma’mun bahkan mendorong pihak berwenang untuk memintai keterangan pada Kementerian Kesehatan RI dan BPOM, karena dikhawatirkan ada unsur kesengajaan apabila melihat peran BPOM. “Unsur faktor kesengajaan harus juga diselidiki dalam kasus ini. Faktor kesengajaan motifnya bisa beragam, salah satunya karena motif ingin mendapatkan keuntungan yang besar dalam proses produksi obat-obatan tersebut. Sebab sebagaimana dinyatakan oleh Menko PMK, bahwa bahan-bahan obat-obatan tersebut masih merupakan bahan impor. “Khas Indonesia”, sangat mungkin juga ada mafia obat yang bermain dalam kasus meninggalnya ratusan anak ini,” kata Ma’mun.

Ma’mun meyakini bahwa Kemenkes RI dan BPOM tahu tentang zat yang terkandung dalam obat-obatan. Obat terkait kasus gagal ginjal pada anak-anak tersebut juga pasti diketahui. Oleh karenanya Ma’mun menyayangkan adanya pemberian izin obat.

Tingginya kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak di Indonesia beberapa hari terakhir membuat masyarakat gelisah. Dilansir dari media tempo nasional, Senin (24/10), berdasarkan pengakuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin jumlah pasien gagal ginjal akut bertambah menjadi 245 anak dari data sebelumnya pada Jumat (21/10) berjumlah 241 anak. Selain itu, angka kematian juga meningkat dari 133, Jumat (21/10) menjadi 141 anak. (DN/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/