Setiap Ayat Memiliki Pesan Bagi Para Pembacanya

Oleh :
Raisha Noor
Tasya Gumala Endriani (Mahasiswi Gizi FKK UMJ) wisudawan terbaik I Hafidz Quran saat acara Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta di ICE BSD, Selasa (29/11).

Setiap ayat Al-Quran memiliki pesan bagi para pembacanya. Hal tersebut merupakan pernyataan Tasya Gumala Elyandri, salah satu Wisudawan Hafidz Terbaik yang dikukuhkan pada Wisuda Program Doktor ke-7, Program Magister ke-45, Program Sarjana ke-76, Spesialis ke-2 dan Program Diploma Tiga di ICE BSD Tangerang, Selasa (29/11).

Tasya merupakan wisudawan asal Prodi Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ. “Jika saya sedang merasa sulit menghapal atau murojaah berarti ada yang salah dengan diri saya. Ada pesan yang belum saya pahami atau belum saya amalkan. Maka saya berusaha mencari tahu apa yang salah dari diri saya, sampai mendapat kemudahan menghapal kembali,”kata Tasya saat ditanya bagaimana mengatasi kendala dalam menghafal Al-Quran.

Tasya mulai menghapal Al-Quran sejak usia Taman Kanak-kanak. Setelah lulus SMP, Tasya memutuskan
untuk masuk pesantren agar fokus menghapal sehingga bisa menyelesaikan hapalan saat duduk di bangku perkuliahan. Disamping kesibukannya dengan dunia perkuliahan, Tasya juga aktif berorganisasi baik di dalam maupun luar kampus. Salah satunya Tasya pernah menjadi Ketua Departemen Kerohanian dan Ketua Departemen Sosial Gizi HIMAGI dan menjadi anggota BEM FKK UMJ.

Tasya megaku cukup sulit untuk mempertahankan hapalan Al-Quran karena kesibukannya bahkan pernah merasakan kehilangan hapalan, “Ketika saya sibuk dalam urusan perkuliahan, saya merasa ditinggalkan oleh Al-Quran. Ketika itu rasanya kehidupan berasa sepi, jadi merasa diabaikan dan ditelantarkan,” ungkap Tasya.

Memperjuangkan Al-Quran memerlukan manajemen waktu. Saat mengatur waktu antara kuliah, aktivitas kampus, dan murojaah Al-Quran, Tasya mengungkapkan bahwa Al-Quran tetap menjadi prioritasnya. Kuliah dan kegiatan kampus lain berjalan seperti biasa, namun Al-Quran tetap yang utama. Di sela kesibukannya tersebut, ia mewajibkan dirinya menyisihkan waktu khusus untuk Al-Quran.

Tasya menyampaikan bahwa sebagai penghapal Al-Quran harus terus berusaha untuk tidak meninggalkan Al-Quran, selalu melibatkan Al-Quran dalam segala aktivitas dan harus memiliki dan memotivasi diri menjaga hapalan Al-Quran. “Motivasi saya, saya ingin menjadi orang yang diperjuangkan oleh Al-Quran kelak, saya rela bersusah payah memperjuangkan Al-Quran hari ini untuk kehidupan saya selanjutnya di
akhirat,” tutur Tasya.

Tasya memberikan pesan motivasi kepada para mahasiswa penghapal Al-Quran, “Kalau dunia saja sibuk kita kejar, kalau gelar dan pangkat bisa rapih tersusun pada nama kita, bagaimana mungkin Al-Quran yang bisa menolong kita di hari kiamat nanti malah kita abaikan,” ucap Tasya. (RN/KSU)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/