Bahasa Inggris menjadi bidang keahlian yang banyak diminati masyarakat karena adanya kebutuhan yang mengharuskan seseorang mampu berbahasa Inggris. Mulai dari sebagai modal di dunia kerja, hingga sebagai syarat menerima program beasiswa luar negeri.
Tidak sedikit siswa atau mahasiswa yang terlambat menyadari pentingnya belajar Bahasa Inggris. Meskipun belajar bahasa dianjurkan dilakukan sejak dini, namun dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (PBI FIP UMJ) Dr. Mutiarani, M.Pd., menuturkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar.
Dosen yang juga Kaprodi PBI FIP UMJ ini kemudian membeberkan beberapa tips belajar Bahasa Inggris dengan mudah.
Tips yang pertama adalah pelajari bahasa Inggris dari hal yang paling dekat dengan kita. Misalnya musik dan lagu, film, talk show maupun podcast berbahasa Inggris yang tren di kalangan anak muda.
Menurut Mutiarani, hal itu semua berhubungan dengan budaya bahasa. Belajar bahasa tidak hanya mempelajari pola kalimat dan kosa kata saja, tapi juga penting untuk menyandingkannya dengan budaya. “Sangat penting untuk mempelajari bahasa dan disandingkan dengan budaya. Akan lebih mengena karena budaya itu dekat,” ungkap Mutiarani.
Berdasarkan pengalaman yang dibagikannya, saat masih kecil ia senang menonton tayangan acara anak-anak di TV, yaitu Sesame Street. Menurutnya acara tersebut dapat membantu anak-anak menghafal kosa kata baru dengan cara yang menyenangkan.
Saat mempelajari Bahasa Inggris, dirinya juga mempelajari pranata masyarakat Inggris maupun negara lain yang menggunakan bahasa tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat memahami penggunaan Bahasa Inggris secara tepat.
“Belajar dimulai dengan hal ringan, tapi bisa menumbuhkan kecintaan. Kalau sudah cinta biasanya lebih mudah belajarnya. Kalau sudah dapat rasa nyaman bisa beralih belajar ke level yang lebih serius,” katanya.
Tips kedua adalah membuat catatan kumpulan kosa kata untuk dihafal. Mutiarani mengatakan bahwa kosa kata itu penting dalam belajar bahasa. Oleh karenanya perlu menentukan target minimal kosa kata yang dikuasai dalam satu hari berserta pronounciation (pengucapan). Ia menyarankan agar berlatih pronounciation di depan cermin.
Tips ketiga adalah mengulang dan latihan kosa kata yang telah dikumpulkan dan berhasil dihafal. Kosa kata yang telah dihafal perlu dilatih agar semakin fasih mengucapkan kata demi kata. Dengan begitu lidah akan terbiasa mengucapkan kata-kata berbahasa Inggris.
“Kalau hanya dilihat, ingatan tidak terlalu menangkap. Tapi ketika dilihat, dibaca, dan dipraktikkan biasanya lebih awet di dalam ingatan. Skill itu harus diulang-ulang dan dilatih, maka penguasaannya akan lebih baik,” pungkas Mutiarani.
Last but not least, dalam belajar Bahasa Inggris perlu ada kemauan kuat dan keberanian. Hal ini ditegaskan Mutiarani melihat fakta lapangan yang menunjukkan masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak percaya diri berbicara Bahasa Inggris karena takut salah. Menurutnya keberanian itu harus dimiliki agar dapat belajar lebih jauh hingga fasih.
“Belajar diawali dengan menumbuhkan keberanian. Pede saja berani untuk berbicara terlepas grammar yang digunakan betul atau tidak. Ketika sudah berani speak up, biasanya akan tertantang untuk mencari tahu bagaimana cara berbicara Bahasa Inggris yang benar,” tutup Mutiarani.
Penulis : Dinar Meidiana
Editor : Tria Patrianti
