Olahan Makanan Dibakar Memicu Sel Kanker, Mitos atau Fakta?

Pemicu Sel Kanker

Liburan tahun baru kerap dijadikan momen berkumpul bersama keluarga, sahabat, dan saudara, sambil menikmati ragam sajian kudapan yang biasanya diolah dengan cara dibakar. Makanan yang dimasak khas barbeque selalu jadi primadona. Berbagai jenis daging, sosis, ham, bakso (olahan), ayam, ikan, seafood, dan produk olahan beku (frozen food) sangat digemari untuk memanjakan lidah. 

Namun, meskipun rasanya lezat, kita perlu memperhatikan kandungan dan cara mengolah makanan tersebu karena apa akan berpengaruh pada kondisi tubuh.

Demikian penjelasan dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD., saat diminta keterangannya terkait makanan yang diolah dengan cara dibakar.

Zat Karsinogenik Penyebab Kanker. Mitos atau Fakta?

Kita semua tahu bahwa makanan yang dibakar akan menghasilkan bagian yang gosong. Bagian itu disebut-sebut mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu sel kanker. Namun dosen yang kerap disapa dr. Nisa ini justru menegaskan bahwa belum ada penelitian dengan metode yang baik, yang menunjukkan keterkaitan antara akrilamida dengan kejadian kanker. 

Akrilamida merupakan zat yang terkandung dalam bagian gosong makanan. dr. Nisa, ditemukan bahwa yang berbahaya dari makanan yang dibakar bukan akrilamida akibat pembakaran, melainkan makanan apa yang dibakar.  “Mitos. Tidak ada kaitannya dengan kanker. Penelitian yang pasti, yang menggunakan metode penelitian baik, menunjukkan bahwa konsumsi daging yang diproses dan mengkonsumsi daging merah itu yang berkaitan dengan kejadian kanker,” kata dr. Nisa, saat dimintai keterangan pada Kamis (29/12).

Zat Berbahaya dalam Makanan Berkaitan dengan Kejadian Kanker

Setiap konsumsi 25gr daging merah atau makanan olahan dapat meningkatkan risiko kejadian kanker, terutama di usus besar. Makanan olahan mengandung pengawet, yaitu nitrit dan nitrat dengan rumus kimia NO (nitrit oxide). Saat makanan masuk ke dalam tubuh melalui sistem pencernaan akan terpapar nitrat yang bersifat oksidatif dengan mengoksidasi sel di dalam tubuh.

Selain makanan olahan, daging merah juga disebut dr. Nisa sebagai salah satu makanan yang mengandung zat yang berkaitan dengan kejadian kanker.  “Ternyata konsumsi golongan daging merah juga berkaitan dengan kanker usus, karena di dalamnya ada kandungan heterosiklik amin dan polisiklik amin (HCA dan PCA), yang memiliki efek merusak sel. Sama seperti zat oksidatif tadi, sehingga ketika sel pencernaan terpapar, memicu adanya sel kanker, yang paling sering kanker usus besar.

Ternyata penelitian lain juga mengatakan bisa memicu kanker pankreas dan bagian usus yang lain,” pungkas dr. Nisa.  Lebih lanjut, dokter kelahiran 2 November 1989 ini lebih menganjurkan konsumsi daging putih seperti ayam dan ikan karena kandungan HCA dan PCA yang lebih rendah dibandingkan daging merah. Namun begitu, dr. Nisa juga menghimbau bagi pengidap kolesterol tinggi untuk berhati-hati mengkonsumsi makanan laut. 

Kolesterol Akar Penyakit

“Hati-hati juga jangan terlalu banyak karena ada kolesterol. Kolesterol adalah akarnya penyakit, jantung dan pembuluh darah,” tegas dr. Nisa.  Kolesterol adalah akarnya penyakit jantung dan pembuluh darah, sama halnya seperti darah tinggi dan kencing manis yang menjadi akar dari penyakit lain.

Penyakit stroke misalnya, banyak diketahui sebagai penyebab kematian orang lanjut usia, tapi dr. Nisa mengungkapkan data bahwa tren penyakit stroke bergeser ke usia yang semakin muda yakni 29-30 tahun. 

Baca Juga : Tips Sehat dan Bugar

“Misalnya badan (pasien stroke) tidak obesitas. Ternyata pas diperiksa angka kolesterolnya tinggi. Makanan yang mengandung minyak dan lemak seperti gorengan dan kolesterol tinggi bisa menimbulkan penyakit stroke dan jantung. jangan merasa aman, karena makanan ga sehat bisa menyebabkan gangguan,” pungkas dr. Nisa. 

Tips Memilih Makanan dan Menikmati Momen Pergantian Tahun
Berdasarkan pemaparan dr. Nisa tentang zat berbahaya dalam makanan, bukan berarti tidak boleh memakan makanan tersebut. Dalam hal ini, dr. Nisa membagikan tips untuk menjaga kesehatan tubuh dengan memperhatikan pola makan dengan cara memilih makanan yang akan dikonsumsi. Berikut tips dari dr. Nisa:

1. Terapkan Pola Makan Seimbang.

Agar tetap bisa menikmati makanan berprotein seperti daging merah, dr. Nisa menganjurkan untuk menerapkan pola makan seimbang dengan mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah yang dapat mencegah zat oksidasi masuk ke dalam tubuh.

Obat dan suplemen makanan tidak cukup untuk menjaga kesehatan tubuh, melainkan harus diimbangi dengan makanan sehat seperti buah dan sayur.

Zat antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayur akan membantu tubuh untuk melawan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh, misalnya memerangi zat pemicu kanker, terhindar dari penyakit kolesterol, dan gula darah.

2. Jadikan Pergantian Tahun Sebagai Ajang Silaturahmi.

Berpijak pada Hadis Riwayat Tirmidzi dijelaskan, “Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyurai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nasrani, karena sungguh mereka kauh Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya,” dr. Nisa mengajak masyarakat khususnya civitas akademika UMJ untuk merayakan pergantian tahun dengan niat baik sebagai ajang silaturahmi. Selain itu juga bermuhasabah diri tidak hanya sekedar pencapaian resolusi 2023 namun juga imbangi dengan pencapaian akhirat. (DN/KSU)          

Kata Pakar Lainnya

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/