Tips Khatam Al-Qur’an

Cover Edisi Ramadhan(5)

Kamu suka mengisi waktu di bulan Ramadan dengan membaca atau tadarus Al-Qur’an? Atau adakah yang sudah mulai belajar konsisten membaca Al-Qur’an selama bulan Ramadan? Jika iya, tulisan ini penting. Hafiz 30 juz bernama Mansur, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta , membagikan tips khatam dan menghafal Al-Qur’an.

Strategi dan Tips Khatam Al-Qur’an dalam Satu Bulan

Mahasiswa yang berhasil merampungkan hafalannya sejak di bangku SMA ini membagikan tips dan strategi yang bisa digunakan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadan. Untuk khatam Al-Qur’an, Mansur menggunakan tabel strategi membaca Al-Qur’an yang menggambarkan pembagian jumlah halaman yang harus dibaca setiap selesai salat fardu. Tabel yang dibuatnya lengkap dengan kategori intensitas khatam dalam satu bulan.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa apabila ingin khatam satu kali, cukup membaca dua lembar atau empat halaman setiap selesai salat fardu. Sedangkan apabila berniat untuk khatam lebih dari satu kali, maka kita harus menambah jumlah lembar Al-Qur’an yang dibaca, sehingga jumlah juz dalam sehari pun bertambah. Untuk khatam dua kali, kita bisa membaca empat lembar atau delapan halaman. Untuk tiga kali khatam, tinggal yaitu enam lembar atau 12 halaman. Dan untuk empat kali khatam, kita bisa mengambil delapan lembar atau 16 halaman.

Baca artikel Edisi Ramadan lainnya

Strategi tersebut bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Menurut Mansur, apabila tidak mampu melakukan dalam satu kali duduk setiap salat fardu, maka membaca Al-Qur’an dapat dilakukan saat jeda waktu antara salat fardu ke salat fardu selanjutnya. Misalnya dibaca beberapa kali saat jeda waktu antara zuhur dan ashar.

Harus tetap sesuai target apabila targetnya dua kali khatam dalam sebulan, maka harus diselesaikan empat lembar tersebut sebelum masuk waktu ashar, dan empat lembar berikutnya di selesaikan sebelum masuk waktu Maghrib, begitupun seterusnya. Intinya kalau ingin dua kali khatam dalam sebulan maka wajib dua juz setiap hari,” kata Mansur saat dimintai keterangan, Senin (27/03/23).

Tak hanya tips mengkhatamkan Al-Qur’an, Mansur juga tidak segan membagikan pengalamannya berproses menghafal Al-Qur’an. Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar Madura ini merampungkan hafalannya saat duduk di kelas XI sebelum lulus. Ia menghabiskan waktu delapan bulan untuk merampungkannya.

Strategi menghafal dan mempertahankan hafalan Al-Qur’an

Mansur mengaku tidak menggunakan metode macam-macam, ia hanya berusaha istiqomah atau konsisten dalam menghafal dan muroja’ah (mengulang). Menurutnya sebaik apapun metodenya kalau tidak konsisten maka akan percuma. Mansur merasa enggan menambah hafalan sebelum hafalan yang ada benar-benar lancar.

Berikut tips menghafal ala Mansur:

  1. Lancarkan bacaan Al-Qur’an terlebih dahulu, karena akan sulit menghafal kalau bacaannya belum lancar. Hal ini dapat dilakukan dengan belajar membaca Al-Qur’an mulai dari makhrojul huruf (cara mengucapkan huruf hijaiyah) dan tajwid, sampai mampu membaca dengan tartil.
  2. Luruskan niat, karena ini merupakan hal utama dalam menghafal Al-Qur’an.
  3. Pasang target menghafal, karena memiliki target yang jelas akan lebih mudah mendorong diri dalam menghafal.
  4. Sering Melakukan Morajaah, karena apabila hafalan lebih sering diulang akan lebih mudah ayat melekat pada ingatan.
  5. Istiqamah, karena penghafal Al-Qur’an harus memiliki prinsip yang teguh serta selalu menjaga hafalan walau dalam keadaan serta situasi apapun.

Setelah memiliki hafalan, Mansur mewajibkan dirinya sendiri untuk istiqomah muroja’ah satu juz setiap hari. Kalau rasa lelah dan malas mulai datang, Mansur menghadapinya dengan muroja’ah surat favoritnya yaitu Ar-Rahman sampai benar-benar terdoktrin dan semangatnya naik lagi untuk mengulang hafalan juz lainnya. Cara itu juga digunakannya saat malas melakukan aktivitas lain.

Walaupun hafalannya sempat berantakan, namun dengan tekad kuat dan motivasi tinggi, mahasiswa penerima beasiswa Youth Leader Scholarship* ini berhasil melancarkan hafalannya setelah tiga tahun konsisten belajar dari satu pondok ke pondok yang lain. Awalnya Mansur berniat hanya ingin membahagiakan kedua orang tua melalui Al-Qur’an, yaitu hadiah mahkota dari cahaya untuk orang tua di hari akhir kelak.

Al-Qur’an di mata Mansur memiliki posisi istimewa karena Al-Qur’an adalah kalam Allah yang menjadi rujukan umat Islam dalam semua aspek kehidupan. Selain itu Al-Qur’an menjadi obat dari segala bentuk penyakit dan penenang bagi pembacanya. Oleh karenanya dengan banyak membaca Al-Qur’an akan membuat hati tenang. (DN/KSU)

*Youth Leader Scholarship adalah program beasiswa unggulan UMJ ditujukan bagi siswa yang aktif berorganisasi.

Artikel Lainnya

Jadwal Imsakiyah

9 Mei 2024

1 Dhū al-Qa'da 1445

Ashar Adzan

15:12

2 : 33
Waktu Adzan
Subuh04:42
Terbit05:53
Dzuhur11:51
Ashar15:12
Maghrib17:47
Isha18:59

Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/