Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting dalam sejarah umat muslim dunia. Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur selama 23 tahun. Peristiwa turunnya ayat pertama Al-Qur’an terjadi pada 17 Ramadan saat Rosulullah SAW menyendiri di Gua Hira pada usia 40 tahun.
secara garis besar, peristiwa diturunkan Al-Qur’an dengan dua proses. Pertama, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia. Kedua, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW.
Turunnya Al-Qur’an dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah inilah yang disebut sebagai Lailatul Qadar. sedangkan dari Baitul Izzah ke Bumi disebut dengan Nuzulul Qur’an.
Apa keistimewaan Al-Qur’an atas dahsyatnya peristiwa di atas?
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT dengan segudang hikmah dan keistimewaan telah menuntun manusia kepada ketakwaan dan keimanan yang baik. Penjelasan tersebut terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”
Bicara mengenai keistimewaan Al-Qur’an, Kaprodi Doktor Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Saiful Bahri, Lc., MA. mengatakan bahawa Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang Allah SWT turunkan ke dunia. “ Wa mushaddiqal lima baina yadaihi minat-taurata wal-injil (Q.S. Ali ‘Imran: 50), Al-Qur’an sebagai penyempurna dan pembenar kitab suci sebelumnya,” kata Syaiful saat wawancara melalui pesan singkat.
Baca Juga : Artikel Edisi Ramadan
Kitab Zabur, Taurat, dan Injil diturunkan oleh Allah SWT untuk kaum tertentu dan zaman yang terbatas. Selain itu, seiring perkembangan zaman kitab-kitab sebelum Al-Qur’an diyakini adanya perubahan. Oleh sebab itu, Al-Qur’an hadir sebagai penjelas dan penyempurna dari kitab terdahulu.
Keistimewaan Al-Qur’an lainnya adalah sebagai Syifa’an atau obat penyembuh dari berbagai problematika, penyakit, halangan, dan rintangan yang dihadapi oleh manusia. Al-Quran didalamnya mengandung motivasi, nasihat, peringatan bahkan ancaman bagi seseorang yang mengalami kebingungan atau masalah dalam hidup.
Lebih lanjut, Syaiful menjelaskan dalam redaksi bahasa surah Al-Baqarah Ayat 186 disebutkan hudan linnas yang artinya petunjuk bagi seluruh umat manusia. Apabila petunjuk tersebut pahami dengan baik maka bisa mengantarkan manusia pada ketakwaan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Semua hal yang berinteraksi dengan Al-Qur’an menjadi istimewa. Contohnya Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang menerima Al-Qur’an menjadi manusia yang paling mulia, Malaikat Jibril adalah malaikat yang membawa Al-Qur’an menjadi malaikat yang paling mulia.
Begitu juga dengan bulan suci Ramadan, bulan yang didalamnya turunnya Al-Qur’an menjadi bulan yang mulia dan istimewa. “Jadi siapa saja yang berinteraksi dengan Al-Qur’an mendapatkan keistimewaan,” tutup Syaiful (RZ/KSU)