Godaan Setan di Bulan Ramadan

Cover Edisi Ramadhan(6)


Kedatangan bulan Ramadan menjadi harapan untuk kita manusia dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan. Berpuasa berarti menahan diri dari segala perbuatan buruk. Sebagaimana hadis riwayat Imam Bukhari dan muslim, Rasulullah SAW. bersabda, “Apabila bulan Ramadan datang, maka pintu-pintu surga akan dibukakan, dan pintu-pintu neraka akan ditutup, serta setan-setan akan dibelenggu.”

Sejak zaman nabi Adam as., iblis sudah berjanji untuk terus mengganggu umat manusia hingga hari kiamat kelak. Akan tetapi ada saat-saat di mana setan tidak mampu menggoda manusia. Pada bulan suci yang penuh berkah ini, setan akan terbelenggu. Intensitas setan dalam menggoda manusia menjadi terbatas tidak seperti di hari biasa. Kita dapat dengan mudah mengumpulkan amal ibadah. Segala perbuatan khilaf akan berkurang. Namun jika benar demikian mengapa masih ada manusia-manusia yang lalai dalam menjalankan ibadah puasa?

Kepala Bidang Penerapan Kampus Islami Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP-AIK) Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. Adi Mansah, Lc., MA., atau yang akrab disebut Ustaz Adi (Ust. Adi) dalam wawancaranya menuturkan perihal godaan setan pada bulan Ramadan. Ust. Adi menjelaskan bulan Ramadan adalah bulan istimewa yang diberikan Allah SWT kepada umatnya. Maka di bulan ini setan-setan akan terlebenggu.

“Makna terbelenggu sendiri memiliki dua definisi, pertama setan yang terlebenggu benar-benar diikat dalam artian tidak bisa bergerak. Kedua, makna terbelenggu berpacu pada sifat setan dalam menjerumuskan manusia,” ungkap Ust Adi.

A’udzubillah himinasyaitonirrajim (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk) ini berarti semua perbuatan buruk merupakan sifat setan. Sifat-sifat inilah yang menyesatkan manusia dalam bertindak. Atas seizin Allah, setan berkuasa menggoda manusia. Meski demikian tidak semua setan terikat di bulan Ramadan. Ada beberapa setan yang tetap berkeliaran walau tidak seleluasa hari biasa. Akan tetapi setan yang tidak terikat tidak mampu menggoda manusia apabila manusia tersebut memiliki ketaatan yang dalam.

Telah disebutkan dalam Al-quran surah Shad ayat 82-83 yang artinya, “(Iblis) menjawab: ‘Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” Ini berarti akan selalu ada perlindungan bagi umat islam yang menjalankan ibadah puasa, salat, dzikir, dan segala perbuatan baik di bulan Ramadan dengan ikhlas.

Bulan Ramadan dipersiapkan Allah agar manusia lebih fokus dalam menjalankan ibadah. Puasa merupakan bagian dari membentengi diri dari perbuatan setan. Oleh karenanya Allah memerintahkan setan-setan tidak berdaya dalam menggoda manusia. Umat islam yang menjalankan ibadah puasa memiliki controlling diri atas tipu daya setan dengan terus mengendalikan hawa nafsu.

“Bulan Ramadan merupakan bulan yang diperuntukkan khusus untuk beribadah kepada Allah SWT sehingga tidak ada halangan yang dapat membatasi manusia dalam menjalankan ibadah selama satu bulan penuh. Itulah mengapa ketika Ramadan setan akan dibelenggu,” jelas Ust. Adi lebih lanjut. 

Dalam sebuah hadis riwayat, dikatakan juga bahwa setan tidak dapat mencuri dengar rahasia langit yang akan terjadi. Hal ini menandakan pergerakan setan benar-benar terbatas. Meski begitu manusia memiliki dua potensi yang secara naluriah sudah ada dalam diri, yaitu kemampuan berbuat baik dan buruk. Potensi berbuat buruk menjadi lebih besar apabila setan berperan di dalamnya.

Namun, dijelaskan oleh Ust. Adi, tidak semua perbuatan maksiat dipengaruhi oleh setan. Itulah mengapa masih banyak ditemui manusia yang lalai dalam menjalankan ibadah puasa, seperti berbuka di siang hari, emosi, bertengkar, hingga bermalas-malasan. Manusia seringkali lupa bahwa berpuasa tidak hanya untuk menahan lapar dan haus.

Pada dasarnya manusia memiliki nafsu yang jika tidak bisa dikendalikan maka akan berakibat buruk. Nafsu ini yang mengantarkan manusia pada perbuatan terlarang, yang meski setan telah dibelenggu manusia masih dapat melakukannya. Hamba yang beriman tentu akan mudah mengendalikan hawa nafsu. Sedangkan bagi hamba yang memiliki iman yang lemah, tanpa digoda oleh setan pun ia akan berbuat maksiat.

Sebagai hamba yang sempurna sudah sepatutnya manusia meningkatkan iman dan aqidah sejak dini. Adanya pengendalian diri dapat melindungi manusia dari segala perbuatan buruk. Mengingat bahwa Allah selalu mengawasi umatnya akan menjadikan manusia sebagai pribadi yang tidak mudah kalah dalam melawan hawa nafsu dan godaan setan. (MT/KSU).

Artikel Lainnya

Jadwal Imsakiyah

18 Mei 2024

10 Dhū al-Qa'da 1445

Ashar Adzan

15:12

18:00
Waktu Adzan
Subuh04:42
Terbit05:54
Dzuhur11:51
Ashar15:12
Maghrib17:46
Isha18:59

Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/