UMJ Gelar Pelatihan Kehumasan untuk Tendik

Oleh :
Kholifatul Husna
Nasrullah, M.Si., saat menyampaikan materi pengelolaan informasi dan dokumentasi kehumasan dalam kegiatan Pelatihan Kehumasan Bagi Tendik UMJ, bertempat di Aula FIP UMJ pada Senin (26/12).

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Pelatihan Kehumasan bagi Tenaga Kependidikan UMJ bertempat di Aula FIP UMJ pada Senin (26/12) dengan menghadirkan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Nasrullah, M.Si., sebagai narasumber. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh humas UMJ, baik tingkat universitas maupun fakultas, serta peserta undangan yaitu tim humas Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi.

Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Sekretariat Universitas UMJ, Tria Patrianti, S.sos., M.I.Kom. dan Wakil Rektor II Dr. Ir. Mutmainah, MM. Dalam sambutannya Tria menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan kehumasan mengajarkan bagaimana tenaga pendidik universitas dapat mencapai indeks keberhasilan baik di tingkat fakultas maupun universitas. Hal inilah yang menjadi dasar utama tujuan diadakannya pelatihan, dengan harapan tenaga pendididik UMJ maupun IBM dapat mengimplementasikan hasil dari pelatihan ini.

Sebagai nara sumber tunggal, Nasrullah memulai pemaparannya dengan  menjelaskan tentang bagaimana sistem pengelolaan dan dokumentasi kampus terutama dalam menghadapi dunia digital atau media sosial saat ini. Media digital sangat mempengaruhi promosi universitas, oleh sebab itu kampus harus menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki sebagai bahan membuat konten promosi. “Saya membuat rumus penting sebagai humas yaitu, bagaimana membuat internal publik bangga, lalu membuat eksternal publik itu kagum,” tutur Nasrullah.

Pengelolaan informasi dan dokumentasi kehumasan kampus tentunya perlu menerapkan state of being dan methode of communication untuk memposisikan struktur humasnya secara strategis, sehingga setiap orang akan memiliki sense of PR. Sebagai ajang promosi, media sosial dapat digunakan sebagai mentoring tentang bagaimana mengumpulkan serta menelaah berbagai media, untuk melihat kembali apa yang telah terjadi menggunakan matriks seperti, brand mentions, relevant hashtag, competitor mention, serta industry trends. Selain itu juga sebagai listening untuk menganalisa “mood” di balik data sebagai pemahaman tentang persepsi serta perasaan orang lain terhadap brand kampus atau kompetitor kampus.

Pada kesempatan ini Nasrullah juga menjelaskan bagaimana cara membangun media relations dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi kegiatan kampus yakni dengan cara mengekspos berbagai prestasi maupun kegiatan melalui sebuah rilis berita. Selain itu bisa juga dengan mengundang wartawan atau media berita nasional untuk meliput pernyataan kegiatan kampus, mengelola hubungan internal dan eksternal, audit komunikasi kehumasan dalam mengelola branding dan marketing kampus.

Kegiatan sosial dan sebuah pengaturan yang dikerjakan oleh individu atau sekelompok untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan membuat suatu produk dengan menggunakan 3P; push, pull, serta pass. Pull merupakan bagaimana cara mendorong produk kepada pasar yang relevan dengan tujuan untuk mencari dan menemukan calon konsumen yang berminat dengan produk ditawarkan. Push, bagaimana menarik pelanggan menandatangani produk sebagai upaya menciptakan loyalitas merek. Sementara pass, bagaimana membuat pelanggan datang kembali.

Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi informasi berperan sangat penting dalam membangun media promosi, baik bagi fakultas maupun universitas. Dengan menguasai teknologi dan informasi, kita memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun universitas yang berkemajuan.

Sesi foto bersama dengan peserta Pelatihan Kehumasan bertempat di Aula FIP UMJ, pada Senin (26/12).

Pada akhir kegiatan pelatihan, Warek Mutmainah menyampaikan bahwa tugas  tenaga pendidik universitas harus membentuk citra positif baik dengan lembaga-lembaga serta mampu berkolaborasi, saling mendukung serta saling menguatkan. Beliau berharap kegiatan pelatihan ini dapat diimplementasikan di setiap fakultas dengan kesadaran bahwa Universitas Muhammadiyah Jakarta adalah milik bersama. (KH/KSU)