Wujudkan Mimpi dengan Bergabung Bersama Komunitas Robot FT UMJ

Robot hasil karya komunitas robotika dan komunitas robot terbang Shankara Force Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT UMJ)

Robot memiliki daya tarik tersendiri yang membuat barang tersebut mempunyai nilai lebih dari barang mainan lainnya. Sejak kecil kita selalu tertarik dengan benda yang bisa bergerak ini. Mulai dari bentuk, suara, hingga fungsi, semua hal pada robot seolah sangat gagah dan keren. Tentunya dapat membuat robot merupakan impian semua orang di masa kecil.

Impian ini berjalan menjadi kenyataan dengan terwujudnya komunitas robot yang digagas oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT UMJ) dalam menyalurkan minat dan bakat mereka.

Komunitas robotika dan komunitas robot terbang Shankara Force adalah dua komunitas di FT yang sama-sama membidangi dunia robot namun dengan jenis yang berbeda.

Komunitas robotika hadir pada awal tahun 2018. Seperti namanya, komunitas ini menyajikan berbagai jenis robot sebagai karya ilmiah mereka. Beberapa robot milik komunitas robotika di antaranya robot pemadam kebakaran, robot sumo, dan robot line follower. Robot pemadam kebakaran berbentuk bundar besar dengan lima kaki yang menyerupai capit kepiting. Kelima kaki ini berfungsi sebagai penggerak robot.

Dinamakan pemadam kebakaran karena robot ini dapat mendeteksi sensor panas di sekelilingnya. Jika sudah terdeteksi, robot ini akan menyiramkan air yang terdapat di sisi kiri robot dengan kecepatan air yang sudah diatur sepersekian detik.

Staff Departement Inventaris komunitas robotika, Muhammad Rifki mengatakan diperlukan waktu 6 bulan untuk melakukan riset awal dalam membuat sebuah robot. Namun proses pembuatan akan lebih cepat jika sudah memiliki plan master, yaitu hanya membutuhkan waktu 1 bulan untuk menyusun kerangka robot menjadi utuh.

Selain robot di atas, komunitas robotika juga membuat robot sumo dan robot line follower dengan bentuk menyerupai mobil balap tamia dan ukuran yang lebih kecil dari robot pemadam kebakaran. Ketiga robot ini menggunakan baterai dan remot control sebagai pengendalinya.

Di sisi lain, Rifki juga menjelaskan membuat robot terdapat rintangan tersendiri, salah satunya bentuk yang belum sempurna, mensetting konfigurasi yang pas untuk menjalankan robot, sampai sensor ultrasonic pada robot pemadam kebakaran yang apabila salah satu tidak menyala, maka akan membuat badan robot tidak seimbang sehingga menyebabkan robot terus memepet dinding.

Komunitas kedua yang juga sama-sama menaungi dunia per-robotan adalah komunitas robot terbang Shankara Force. Komunitas ini berfokus pada pembuatan robot pesawat, di antaranya robot elang batavia dan rajawali batavia.

Menggunakan baterai 10400 mAh 4s, dalam peruntungan lomba, rajawali batavia berfungsi untuk memetakan suatu wilayah. Namun pada tahun sekarang robot ini memiliki tambahan misi yaitu dapat mengangkat barang dengan kapasitas yang bisa diangkut sebesar 4 kilogram.

Ketua bidang riset dan pengembangan Shankara Force, Muhammad Rifki menuturkan pesawat rajawali batavia terbuat dari gabus (Styrofoam) yang dilapisi dengan karung goni. Selain itu, di dalam badan pesawat terdapat juga kamera berukuran kecil yang berfungsi untuk memfoto dan mengecek sejauh apa pesawat berjalan.

Berdiri pada akhir tahun 2018, Shankara Force tetap berkarya pada masa covid-19 di tahun 2020. Kegigihan ini membuahkan hasil dengan mendapat juara harapan 2 pada Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) di Universitas Lampung.

Tidak seperti robot pada umumnya, menjalankan robot pesawat terbang membutuhkan 2 remot untuk mengendalikan 1 pesawat. Rata-rata robot buatan Shankara Force dapat terbang sejauh 2 kilometer. Namun ini akan berbeda jika terdapat tambahan booster, yakni penguat sinyal yang memiliki antena untuk menambah range penguat sinyal.

Akan tetapi penggunaan booster tidak diperbolehkan dalam perlombaan karena dapat menganggu sinyal peserta lain sehingga dapat kehilangan kendali.

Berkarya selama hampir empat tahun, Shankara Force memiliki pesawat jenis lain yang perjalanannya tidak membutuhkan remot atau semi otomatis. Karena itu fungsi pilot dalam penerbangan hanya untuk landing pada saat perlombaan dan mengkover jika ada kendala.

Pesawat ini menggunakan controller yang membuat pesawat otomatis jalan dengan cara setting pada laptop, menentukan misi pesawat, upload, dan selesai pesawat dapat terbang. Pesawat jenis lain juga ada yang berfungsi untuk balapan dengan bentuk yang lebih ramping dari pesawat biasanya dan ujung sayap yang berbentuk v agar pergerakan lebih agresif.

Pada dasarnya bobot pesawat berpengaruh pada kecepatan bergerak. Maka dari itu terdapat perhitungan, spesifikasi antara panjang sayap, perbedaan mesin, dan ketentuan beban yang sanggup diangkut.

Kreativitas dapat dimiliki siapa saja dengan bentuk yang beragam. Daya kreativitas yang tinggi dapat membuat seseorang mudah untuk menyalurkan bakat mereka. Mahasiswa FT UMJ telah membuktikan bahwa dengan niat serta semangat yang tidak pernah putus mereka mampu mewujudkan mimpi dengan menciptakan produk yang luar biasa. Komunitas robotika dan komunitas robot terbang Shankara Force terbuka untuk seluruh mahasiswa UMJ yang ingin berkreasi.  

Editor : Tria Patrianti

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/