Bukan hanya milad Muhammadiyah, 18 November juga merupakan tanggal berdirinya sebuah universitas tertua di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sebagai universitas tertua, sepak terjang UMJ dalam menciptakan lulusan berkualitas dan berintegritas tidak diragukan lagi.
Menginjak usia yang sudah tidak muda ini, UMJ tetap eksis mengabdi untuk kemajuan umat dan bangsa. Dengan slogan Enlightening Empowering, UMJ berupaya menjadi perguruan tinggi yang memberikan pencerahan dan pemberdayaan umat melalui pendidikan yang didasari pada nilai-nilai luhur Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Dalam rangka berbagi kebahagiaan memperingati Milad UMJ ke 68 yang jatuh pada 18 November 2023, maka tim redaksi mencoba ngulik prestasi fenomenal UMJ. Berikut rangkumannya. Check this out!
Berikan Gelar Doktor Kehormatan pada 2 Tokoh Nasional
Sejak kelahirannya hingga kini berusia 68 tahun, UMJ baru memberikan gelar doktor kehormatan pada dua tokoh nasional yaitu Ir. Soekarno dan Ustaz Adi Hidayat. Penganugerahan gelar doktor kehormatan atau yang dikenal dengan Doctor Honoris Causa bukan sebuah formalitas. UMJ memiliki standar kelayakan yang menjadi pertimbangan dalam menganugerahkan gelar tersebut.
Penganugerahan gelar Doctor HC pada Ir. Soekarno terjadi pada 3 Agustus 1965. Ia mendapat gelar doktor dalam bidang Filsafat Ilmu Tauhid. Sementara itu Ustaz Adi Hidayat dianugerahi gelar Doctor HC pada 30 Mei 2023 dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam.
Penganugerahan gelar pada Ustaz Adi Hidayat dapat dilakukan setelah melalui proses panjang. Hal ini juga diakui oleh Adi Hidayat bahwa gelar tersebut bukan sekadar formalitas, akan tetapi mengikuti proses yang telah ditetapkan pihak Sekolah Pascasarjana UMJ berdasarkan aturan dari Kemendikbudristekdikti.
Hal unik dari kedua penganugerahan tersebut adalah keduanya merupakan kader Muhammadiyah. Seperti halnya yang diceritakan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., saat menghadiri Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 Februari 2023 lalu, bahwa Sang Proklamator merupakan kader otentik Muhammadiyah. Haedar bertutur bahwa Soekarno dididik langsung oleh pendiri Muhammadiyah yaitu KH. Ahmad Dahlan.
Begitu pula dengan Ustaz Adi Hidayat. Saat mengakhiri orasi ilmiah sebelum dikukuhkan sebagai Doctor HC di Aula KH. A. Azhar Basyir Gedung Cendekia UMJ, dengan tegas ia mengatakan bahwa dirinya merupakan putra dan kader asli Muhammadiyah. Pernyataan itu memantik gemuruh tepuk tangan seluruh hadirin.
Pecahkan Saja Rekornya!
UMJ berkesempatan memecahkan rekor dan tercatat di Museum Rekor Indonesia. Tim redaksi mencatat beberapa penghargaan yang diberikan MURI pada UMJ. Pertama berkaitan dengan pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada masa pandemi.
Sebagai kampus yang memiliki banyak inovasi dan kebaruan, UMJ menawarkan metode KKN adaptif dengan situasi dan kondisi pada masa pandemi. UMJ menjadi kampus pertama yang melaksanakan program KKN secara daring pada 2021. Program KKN pada tahun itu diikuti oleh 1.245 mahasiswa dari berbagai fakultas.
Program yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UMJ ini sangat unik karena tidak berdiam diri saat pandemi melanda, melainkan tetap melaksanakan peran sebagaimana yang tercantum dalam caturdarma PTMA.
Rekor lainnya berhasil dipecahkan saat 3000an mahasiswa baru bersama Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah menampilkan Salam Tapak Suci pada gelaran program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru 2022.
Satu lagi rekor berhasil dipecahkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Rekor MURI dipecahkan karena berhasil menjaring co-host dari lokasi terbanyak pada gelaran Konferensi Ilmiah Akuntansi pada Maret 2023.
Kampus Nyaman bagi Mahasiswa Berprestasi
Universitas Muhammadiyah Jakarta juga menjadi kampus yang nyaman bagi mahasiswa yang mengembangkan sayap karier maupun aktivitas luar kampus lainnya. Sederet nama ini tidak hanya menghiasi prestasi non-akademis tapi tetap bisa menuntut ilmu dengan nyaman.
Kita awali dengan nama Fauzul Abadi atau dikenal dengan julukan Faul LIDA setelah berhasil meraih Juara 1 Liga Dangdut Indonesia 2019. Menjalani hobi di bidang seni sekaligus berkarier di industri musik tidak menghentikan semangat Faul melanjutkan studi. Terbukti pada 2022 Faul berhasil menyelesaikan studi magisternya di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Selanjutnya, Muhammad Fakhir Naufal, mahasiswa Fakultas Hukum yang dinobatkan sebagai Messengers of Peace Hero dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) yang diberikan oleh Pangeran Luksemburg, Guillerme. Penghargaan ini berdasarkan pada kisah Fakhir yang membuat gerakan donor darah sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan darah pada masa pandemi yang cukup meningkat.
Deretan nama mahasiswa berprestasi lainnya adalah para atlet olahraga yang bertanding membawa nama Indonesia dalam ajang South East Asian Games 2023 di Kamboja, yaitu Wahyu Setiawan (Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Pendidikan), Yazid Hanif Kurniawan (Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Penidikan), Alfadhila Ramadhan (Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis), dan Riana Oktavia (Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
Satu dari empat mahasiswa tersebut yaitu Wahyu, merupakan atlet cabang olahraga atletik yang berhasil mempersembahkan medali emas. Ketiga lainnya yaitu Yazid, Alfadhila, dan Riana adalah atlet cabang olahraga Kun Bokator. Meskipun ketiganya belum pernah mempelajari Kun Bokator sebelumnya, tapi dengan basic seni bela diri Tapak Suci dan Pencak Silat yang dimiliki, ketiganya berhasil memboyong banyak medali. Terkhusus Alfadhila menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali untuk Indonesia.
Dari olahraga bela diri, kita beralih ke balap motor. Meskipun tidak ada lembaga yang mewadahi minat dan bakat di bidang otomotif di UMJ, tidak menyurutkan Reza Firdaus untuk mengasah kemampuannya dalam balap motor. Mahasiswa Fakultas Pertanian ini kerap naik podium dalam ajang bergengsi nasional. Prestasi terbarunya, Reza bersama rekannya yang tergabung dalam YROI AMS WRX Racing Team meraih Juara 1 Kelas R6 Superstock 600cc Yamaha Endurance Festival 2023 yang digelar di Mandalika.
Lahirkan Dua Guru Besar Termuda di Indonesia
Tahun 2023 melahirkan banyak Guru Besar, dua di antaranya termuda di bidangnya masing-masing. Dua Guru Besar tersebut adalah Prof. Dr. Ibnu Sina Chandranegara, MH., dan Prof. Dr. Tria Astika Endah Permata Sari, M.KM. Keduanya dikukuhkan bersamaan pada 26 Juli 2023.
Ibu Sina meraih gelar Guru Besar di bidang Ilmu Hukum pada usia sangat muda yaitu 33 tahun. Ia merupakan Guru Besar Ilmu Hukum termuda di Indonesia. Begitu pula Tria Astika yang meraih gelar Guru Besar bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat dan menjadi yang termuda di bidangnya.
Penulis : Dinar Meidiana dan Qithfirul Fahmi
Editor : Dian Fauzalia