Berpacu dengan Border Time

Kunjungan SPS UMJ disambut hangat oleh Ma’had Ulum ad-Diniyah Pohon Tanjong, Sabtu (19/05/2023).
Kunjungan SPS UMJ disambut hangat oleh Ma’had Ulum ad-Diniyah Pohon Tanjong, Sabtu (19/05/2023).


Perjalanan tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand ditempuh sekaligus dalam sehari oleh peserta International Edutrip yang diadakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (SPS UMJ). Tak ringan memang, tetapi menyenangkan sekaligus penuh tantangan tersendiri. Berkemas dan berangkat pastinya sejak pagi dan baru benar-benar bisa membaringkan badan di penginapan setelah menempuh total perjalanan lebih dari 12 jam, kombinasi perjalanan udara dan darat. Rabu, 17 Mei menjadi fullday trip.

Adapun fullday seminar internasional dan presentasi penelitian bersama dilaksanakan di Auditorium Fakultas Pendidikan Fatoni University pada hari Kamis, 18 Mei. Acara ini diselenggarakan oleh SPS UMJ dan Fakultas Pendidikan Fatoni University.

Edutrip SPS UMJ berikutnya adalah ke Jamiah Islam Syeikh Daud al-Fathoni (JISDA), Pattani Thailand. Kunjungan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh peserta. Terlebih momen saat secara serempak ribuan santriwan-santriwati keluar dari ruang kelas mereka, pada jam 16.00. Pemandangan serba putih menyemut bergerak tak henti-henti, karena hampir dua pertiga santri JISDA adalah para muslimah. Sambutan yang sangat hangat dari rektor JISDA, Assoc. Prof. Dr. Abdul Rasyid juga penuh makna. Beliau mengapresiasi kunjungan UMJ yang sudah dianggap seperti saudara. Turut hadir dan menyambut dalam kesempatan ini, Dekan Fakultas Tarbiyah JISDA beserta pimpinan Ma’had JISDA.

Setelah seminar internasional dan presentasi riset bersama di Fatoni University usai, demikian halnya International Overseas Guest Lecture Program di JISDA purna dilaksanakan; para peserta pun melepas penat dan menyegarkan pikiran dengan mengunjungi Pantai Telok Sembilan yang terletak di Yaring District, Pattani. Dr Doby Putro Parlindungan, Kaprodi Pendidikan Olahraga, FIP UMJ memimpin sesi olahraga dan games yang juga diikuti oleh para pimpinan dan peserta. Debur ombak pagi menemani momen keakraban dan keseruan serta sarapan pagi.

Jumat siang, 19 Mei rombongan melanjutkan perjalanan ke provinsi Narathiwat. Kali ini, destinasi edutrip adalah Ma’had Ulum ad-Diniyah Pohon Tanjong. Rombongan disambut langsung oleh Penasehat Ma’had, H. Munadi Haji Daud beserta para pimpinan Mdh Rofeeing Haji Daud, Masaki Haji Daud, Mahamafausri Long Dewa dan Dr. Anan Nisoh. Keluarga besar Ma’had al-Ulum ad-Diniyah sangat antusias dan hangat menyambut para tamu. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Direktur SPS, Prof Masyitoh pun terasa bagaikan berada di rumah sendiri, karena suasana kekeluargaan dan keakraban yang luar biasa.

Seusai menunaikan Shalat Jumat sebagian rombongan berkesempatan menjumpai ulama karismatik yang sangat dihormati, yaitu Tuan Guru Kiai Haji Kamaludin Haji Daud yang berusia 96 tahun. Perjumpaan dengan orang-orang shalih dan berilmu tentu menjadi energi positif dan spirit kebaikan yang sangat luar biasa. Haji Munady bukan hanya menjamu para tetamu dengan sajian khas Pattani, tetapi juga mengajak rombongan menyantap hidangan spesial yaitu Tomyam yang sangat lezat di sebuah restoran yang tak jauh dari kompleks Ma’had.

Betapa pun nostalgia perjumpaan dan saling berbagi kisah di meja jamuan makan berlangsung seru, kunjungan shilaturrahim, shilatulfikri dan shilatul’ilmi ini pun harus berakhir.

Perjalanan dilanjutkan menuju Hat Yai. Bus tingkat yang ditumpangi rombongan merapat di ASEAN Night Bazaar. Ada sedikit musibah terjadi, ban kiri depan bus kempes karena tertusuk benda tajam yang lumayan panjang.

Hal yang menggembirakan adalah ketika para peserta Edutrip sudah sedikit lega karena beberapa hal yang dicari sudah didapatkan. Sebagian besarnya adalah buah tangan yang akan disiapkan untuk sanak family dan berbagai pihak terkait. Setelah menunggu beberapa saat bus pun akhirnya siap melanjutkan perjalanan ke Danok. Alhamdulillah, wajah-wajah sumringah para peserta pun terlihat, setelah harap-harap cemas sebelumnya.

Perjuangan belum selesai karena, para peserta harus segera sampai di Danook, yaitu border, wilayah terakhir Thailand yang berbatasan dengan Malaysia. Imigrasi Danook akan ditutup tepat pada jam 23.00. Alhamdulillah, rombongan tiba di imigrasi Danook pada jam 22.10. Sempat ada kendala kecil terkait kegiatan rombongan yang ditanyakan petugas imigrasi, namun akhirnya seluruh peserta berhasil keluar dari imigrasi Danok.

Semula, sebagian rombongan merasakan plong karena proses imigrasi pada akhirnya tuntas dalam waktu yang relatif tidak lama. Perjalanan selanjutnya adalah memasuki wilayah perbatasan Bukit Kayu Hitam yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Danook. Imigrasi Malaysia akan menutup layanannya tepat pada jam 24.00 local time, dan baru akan dibuka kembali keesokan harinya pada jam enam pagi.

“Tenang, masih ada waktu satu jam” sebagian peserta menenangkan yang lainnya, sambil menunggu bis Malaysia menjemput.

Ketegangan terjadi ketika semua peserta menyadari bahwa 24.00 waktu Malaysia adalah 23.00 waktu Thailand. Itu artinya, waktu yang dimiliki oleh rombongan hanya tersisa sekitar tiga puluhan menit lagi. Sementara itu, bus Thailand tak bisa memasuki wilayah Malaysia, sedangkan bus penjemput tak bisa melewati border kecuali dengan dokumen perizinan yang tak mungkin lagi diurus dalam waktu singkat.

Alhasil, rombongan memutuskan untuk berjalan kaki sambil membawa seluruh barang bawaan untuk segera memasuki wilayah Malaysia. Rombongan harus tiba di imigrasi border sebelum ditutup. Karena jika sampai terlambat, maka rombongan takkan bisa memasuki Malaysia dan takkan juga bisa kembali memasuki Thailand. Alhamdulillah, peserta terakhir keluar dari imigrasi pada pukul 23.56 waktu Malaysia. Itu artinya tak sampai lima menit lagi imigrasi akan benar-benar tutup.

Kisah memasuki Malaysia ini adalah kenangan luar biasa. Kegigihan, kesolidan dan kesabaran menjadi unsur kunci turunnya kemudahan yang Allah berikan. Pembelajaran penuh makna yang didapatkan dari beberapa menit penting di perbatasan. Alhamdulillah, rombongan tiba di sebuah hotel di Bukit Mertajam, Pulau Pinang, jam dua setengah pagi.

Perjalanan SPS UMJ saat Education Trip
Perjalanan SPS UMJ saat Education Trip

Perjalanan Edutrip terakhir dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Mei. Kali ini destinasinya adalah Universiti Sains Malaysia (USM) yang terletak di wilayah Bukit Gelugor, Penang. Rombongan diterima oleh Guru Besar Senior USM, Profesor Dato’ Dr. Md Salleh Yaapar di Pusat Islam USM. Masjid Al-Malik Khalid menjadi tempat pertemuan silaturahmi dan kunjungan akademik Edutrip SPS UMJ.

Ustadz Iswandi salah seorang pengurus Pusat Islam menjelaskan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Islam (Islamic Center USM), dari sejak program hadhanah yang menerima penitipan bayi berusia tiga bulan sampai empat tahun bagi karyawan maupun mahasiswa atau dosen USM, hingga program pendidikan al-Quran maupun program sosial kemanusiaan serta Ziswaf dan berbagai progam menarik lainnya. 

Prof. Md Salleh berkisah tentang 50 orang perempuan muslimah Melayu yang membangun pengajaran dan pendidikan Islam di Madagaskar.

Bak gayung bersambut, kisah mujahidah pendidikan ini disambung oleh Prof Dr. Masyitoh dalam sambutannya yang menceritakan tentang Hajjah Rangkayo Rahmah El-Yunusiyah yang merupakan seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri Diniyah Putri, Padang Panjang, perguruan khusus perempuan pertama di Nusantara. Konon, Universitas Al-Azhar Mesir pun mengadopsi ide-ide cemerlang beliau untuk membuka Kulliyatul Banat, kampus Al-Azhar yang diperuntukkan khusus muslimah.

Acara kunjungan akademik dan silaturahmi ini diakhiri dengan bertukar cindera mata, berfoto dan ramah tamah.

Penulis : Saiful Bahri
Editor : Tria Patrianti

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/