ERDAMS FKM UMJ Ikuti Peringatan Hari Relawan Internasional Bersama 240 Lembaga Se-Pulau Jawa dan Bali

Oleh :
Dinar Meidiana
Relawan dari wilayah Pulau Jawa dan Bali saat mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Relawan Internasional, 23-25 Desember 2022, di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur.

ERDAMS Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta ikuti kegiatan peringatan Hari Relawan Internasional (HRI) bersama dengan 240 lembaga lainnya yang berasal dari wilayah di Pulau Jawa dan Bali. Sebanyak total 800 relawan dari 241 lembaga yang tergabung dalam Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) berkumpul di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, dan mengikuti rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kapasitas serta profesionalisme relawan penanggulangan bencana.

ERDAMS FKM UMJ mendelegasikan sepuluh anggotanya untuk mengikuti rangkaian kegiatan termasuk beberapa sesi workshop yang digelar selama tiga hari, mulai dari 23-25 Desember 2022. Mengusung tema Kebersamaan Relawan Penanggulangan Bencana untuk Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat Menuju Indonesia Tangguh, kegiatan ini diinisiasi oleh Squad PBI. Kegiatan ini melibatkan 241 lembaga dari wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Banten, Bandung, Sukabumi, Yogyakarta, Cilacap, Malang, Bali.

Hadir Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo, berbagai mitra daerah dan nasional yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim SAR, Pemadam Kebakaran, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Palang Merah Indonesia. Peserta mendapatkan banyak wawasan tentang Komunikasi dan Manajemen Bencana, dan sosialisasi dari BPJS Ketenagakerjaan terkait relawan.

Sementara itu sesi workshop terdiri dari lima kluster, dua di antaranya Save and Rescue (SAR) dan medis. Setiap kluster workshop diisi oleh narasumber yang ahli di bidangnya di antaranya dari BASARNAS dan PMI. Workshop semakin menarik ketika peserta dilibatkan langsung dalam studi kasus, seakan sedang berada dalam kondisi gawat darurat bencana. Tidak berhenti sampai di situ, 800 peserta juga melakukan simulasi kebencanaan yang dilakukan pada hari ketiga kegiatan. Dalam simulasi tersebut, ERDAMS FKM UMJ turut serta menjadi salah satu pemeran sebagai tim medis yang bertugas menolong korban.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan penandatangan Deklarasi Komitmen Kolaborasi Bersama. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi M.A.P. mengatakan bahwa melalui deklarasi tersebut, para relawan telah mengikrarkan diri untuk bersatu dan berkolaborasi dalam penanggulangan bencana. Prasinta juga mengapresiasi keterlibatan relawan perempuan. Ia melihat bahwa kini relawan tidak hanya didominasi oleh laki-laki, namun banyak relawan perempuan yang juga memiliki semangat dan kemampuan untuk terjun langsung terlibat penanganan.

Pangarso yang juga selaku Pembina Squad PBI menyampaikan tujuan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan profesionalisme relawan penanggulangan bencana melalui simulasi penanganan keadaan darurat dalam kebencanaan dan pengabdian sosial kepada lingkungan sekitar. “Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperkuat pemahaman dan membangun kesadaran bersama terhadap pengurangan risiko bencana, dan penanggulangan bencana,” tutur Pangarso.

Sementara itu, Raihan Ali selaku Ketua ERDAMS mengatakan bahwa Indonesia memiliki jumlah relawan yang banyak dan memiliki kepedulian tinggi. “Relawan seluruh Indonesia tanpa adanya perintah, tanpa mengharap upah, langsung berbondong-bondong hadir saat bencana datang. Dunia butuh orang-orang hebat yang berjiwa besar, orang-orang ikhlas dan memiliki motivasi bagaimana dengan kehadirannya bisa membuat perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.

Hari Relawan Internasional yang dipelopori oleh United Nation Volunteer diperingati setiap tanggal 5 Desember menjadi momen penting bagi relawan seluruh dunia. Tidak hanya untuk menegaskan urgensi keberadaan relawan bagi misi pembangunan dan kemanusiaan, tapi juga untuk terus meningkatkan kapasitas. (DN/KSU)