Seorang Bidan Harus Menguasai Dunia Digital

Oleh :
Kholifatul Husna

Bekal kompetensi digital, kompetensi bahasa asing, dan kompetensi otomatisasi atau robotik sangat diperlukan dalam era digital saat ini. Tidak terlepas pula bagi seorang bidan yang sangat perlu untuk dapat menguasai dunia digital. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwandani, M.P. dalam kegiatan Penguatan Kurikulum Program Studi (Prodi) Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan dengan tema “Penguatan Kurikulum Pendidikan Profesi Bidan dalam Kebijakan Transformasi Dikti” yang diselenggarakan oleh LLDIKTI dan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) secara daring (15/12).

Menjaga keutuhan masyarakat multikultural Indonesia sangatlah penting untuk menggapai langkah menjadi negara maju. Paris menjelaskan pada saat akan melakukan penguatan kurikulum bidan yang pertama perlu dilakukan adalah melihat kompetensi mahasiswa profesi bidan untuk masa yang akan datang pada era digital, era global, dan era data. Maka kedepannya akan menjadi tambang data yang sangat diperlukan pada kompetensi global.

Paris juga mengatakan bionnya adalah profesi bidan UMJ harus menguasai kompetensi digital karena saat ini dunia hidup dengan digital. Kedua, era saat ini manusia hidup pada masa keemasan Indonesia pada tahun 2030 negara dengan perekonomian nomor 7 di dunia yang akan melakukan komunikasi serta kolaborasi dengan dunia internasional. Lebih lanjut, seorang bidan perlu menguasai dunia digital untuk dapat bersaing tentunya dengan. “Tentu karena UMJ menuju unggul maka Prodi Profesi Bidan harus menyiapkan diri juga untuk menuju unggul,” jelas Paris.

Acara yang dibuka oleh dihadiri oleh Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., dan dihadiri oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P, FAPSR, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., , dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND), Rize Budi Amalia, S.Keb., Bd., M.Kes., sebagai pembicara.

Ma’mun dalam sambutannya mengatakan bahwa fakultas kedokteran, prodi kebidanan, dan prodi keperawatan memiliki peluang besar daya saing dalam tingkat nasional maupun internasional. Termasuk beberapa hal terkait dengan kebidanan terutama tindak lanjut dari profesi D3 menuju sarjana masih memiliki beberapa persoalan yang perlu diperbaiki.

Kegiatan penguatan kurikulum ini tentunya didukung penuh oleh pimpinan UMJ untuk melahirkan lulusan yang mampu berdaya saing baik dalam tingkat nasional maupun internasional. “Prinsipnya tentu pimpinan sangat mendukung acara-acara terkait penguatan maupun workshop dan sejenisnya, yang harus dilakukan dengan kurikulum dengan tujuan akhirnya tentu bagaimana bisa melahirkan lulusan yang berdaya saing baik dalam tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Ma’mun.

Sementara itu, Rize menjelaskan beberapa prinsip pendidikan kebidanan dalam melaksanakan dua tahap yaitu sarjana akademik dilanjutkan dengan tahap profesi. Sebelum mengikuti pendidikan tahap profesi, sebagai penguatan tentunya akan ada pembekalan tentang peraturan, tata tertib, dan kebijakan tempat praktik program profesi dengan tindak lanjut perbaikan memiliki beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi analisis, perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi. “Untuk kurikulum, memang sudah lama kita menggunakan kurikulum berdasarkan Outcome Based Education maka kita akan mengembangkan kurikulum berbasis Outcome,” jelas Rize.

Sesi foto bersama peserta online dan offline dalam kegiatan Penguatan Kurikulum Prodi Sarjana Kebidanan dan Profesi Bidan, via Zoom Cloud pada Kamis (15/12).

Adanya kegiatan penguatan kurikulum prodi sarjana kebidanan dan profesi bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidikan nasional dengan memberikan peluang bagi Program Studi Profesi yang bersama dengan AIPKIND berupaya mengembangkan program akreditasi prodi sarjana kebidanan dan profesi kebidanan FKK UMJ.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 77 peserta, berjalan dengan khidmat mendapat dukungan penuh dari IBI. Melalui penguatan kurikulum ini diharapkan mahasiswa profesi bidan nantinya memiliki sikap yang baik, memiliki keterampilan yang optimal, serta berjalan beriringan mengikuti perkembangan zaman. (KH/KSU)