Kasus Meningkat di Indonesia, Gubes Ilmu Penyakit Paru UMJ Beri Tips Pencegahan Penularan Virus HMPV

Kasus Meningkat di Indonesia, Gubes Ilmu Penyakit Paru Beri Tips Pencegahan Penularan Virus HMPV

Penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang meningkat pesat di Tiongkok tengah menjadi perhatian serius di tingkat global. Penyakit infeksi pernapasan itu dilaporkan telah menyebar dan masuk ke sejumlah negara.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, virus HMPV telah terdeteksi di Indonesia, khususnya pada anak-anak berusia dibawah 14 tahun. Virus ini sebenarnya pertama kali ditemukan pada tahun 2001. Data per Januari 2025 ini sudah ada 79 kasus HMPV di Indonesia, khususnya daerah Jakarta.

Guru Besar pertama Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) dalam bidang ilmu Penyakit Paru, Prof. Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P., FAPSR.,FISR.,MKM menjelaskan terkait bahaya Virus HMPV dan bagaimana cara masyarakat Indonesia menghadapinya.

HMPV ini merupakan virus yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Gejala yang ditimbulkan dari HMPV antara lain seperti batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Pada kasus terparahnya dapat menimbulkan kesulitan bernapas, bronchitis, dan Pneumonia.

HMPV  dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, seperti droplet (air liur), dan kontak dengan benda yang terkontaminasi. Kelompok rentan yang mudah terkena virus ini adalah anak anak dibawah 5 tahun, orang dewasa berusia diatas 65 tahun, pasien dengan imun lemah dan pasien dengan penyakit pernafasan kronis.

“Virus ini relatif mudah menular, tetapi sampai saat ini masih belum menyebabkan kematian. Penting pencegahan tertular nya virus ini seperti perilaku hidup sehat dengan cuci tangan teratur,” ujar Fachri.

Fachri yang juga merupakan dosen di FKK UMJ mengatakan bahwa HMPV berbeda dengan Influenza A. Selain memiliki jenis virus yang berbeda, berdasarkan gejalanya HMPV lebih sering menyebabkan gejala pernapasan ringan, sedangkan Influenza A dapat menyebabkan gejala lebih parah.

Hingga saat ini, belum ada vaksin spesifik untuk HMPV. Pengobatan berfokus pada gejala nya seperti yang dilakukan secara simtomatik dengan istirahat, hidrasi, dan obat pereda gejala. Sedangkan vaksin Influenza A sudah tersedia dan dianjurkan secara tahunan.

Fachri juga menyampaikan pentingnya pencegahan, seperti mengatur pola makan yang baik dan sehat. Selain itu, harus menerapkan perilaku hidup sehat dengan cuci tangan yang teratur. Sedangkan untuk mencegah penularan penyakit infeksi pernapasan, minimal disarankan menggunakan masker bagi mereka yang sedang batuk dan pilek.

Menurut Fachri, Jika kita tidak menerapkan perilaku hidup sehat dan tidak mencegah penularan virus atau bakteri, termasuk virus penyebab penyakit HMPV ini, kemungkinan besar kejadian pandemi seperti COVID-19 di masa lalu bisa terulang kembali.

Penulis : Ariesta Dwi Utami

Editor : Dian Fauzalia

Kata Pakar Lainnya