FISIP UMJ Tegaskan Komitmen NGO dalam Diplomasi Kemanusiaan untuk Palestina

Oleh :
Mansur
diskusi terbatas Ilmu Politik FISIP UMJ bersama Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia) pada Senin (8/9/2025). (Foto. KSU/Dok.pribadi)
diskusi terbatas Ilmu Politik FISIP UMJ bersama Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia) pada Senin (8/9/2025). (Foto. KSU/Dok.pribadi)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mehammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) kembali menegaskan komitmennya dalam isu kemanusiaan global, khususnya dukungan bagi Palestina. Hal ini tercermin dalam diskusi terbatas yang digelar di Laboratorium Ilmu Politik FISIP UMJ bersama Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia), pada Senin (8/9/2025), membahas peran strategis organisasi non-pemerintah (NGO) dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Baca juga: MIPOL FISIP UMJ Adakan Seminar Internasional Peduli Palestina

Diskusi yang menghadirkan Dr. Ferooze Ali dari Universitas Sultan Zainal Abidin Terengganu, Malaysia, serta akademisi UMJ, menjadi forum penting untuk membedah efektivitas bantuan NGO bagi rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akibat agresi Israel. Dr. Ferooze menekankan bahwa selain meningkatkan intensitas bantuan, NGO juga perlu memperkuat profesionalisme, transparansi, dan kolaborasi agar bantuan benar-benar tepat sasaran.

Dari perspektif UMJ, Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP, Hamka, M.Si., yang juga tengah melakukan riset tentang diplomasi kemanusiaan Muhammadiyah di Gaza, menegaskan bahwa Muhammadiyah telah memainkan peran vital dalam misi kemanusiaan internasional.

Sejak konflik terbaru pasca 7 Oktober 2023, Muhammadiyah menyalurkan bantuan berupa dana, makanan, dan obat-obatan senilai lebih dari Rp 40 miliar untuk Palestina. Menurut Hamka, kontribusi ini tidak hanya berdampak pada penyelamatan warga sipil di Gaza, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor non-negara yang aktif dalam diplomasi kemanusiaan.

diskusi terbatas Ilmu Politik FISIP UMJ bersama Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia) pada Senin (8/9/2025). (Foto. KSU/Dok.pribadi)
diskusi terbatas Ilmu Politik FISIP UMJ bersama Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC-Malaysia) pada Senin (8/9/2025). (Foto. KSU/Dok.pribadi)

“Bantuan NGO, termasuk dari Muhammadiyah, merupakan elemen penting dalam menjaga keselamatan bangsa Palestina, namun dalam kerangka yang lebih luas dibutuhkan pula langkah politik nyata dari komunitas internasional,” tegas Hamka.

Ia menambahkan, diplomasi kemanusiaan Muhammadiyah menjadi bagian dari upaya strategis memperkuat citra Indonesia di mata dunia serta mendukung inisiatif perdamaian sesuai kebijakan luar negeri Indonesia.

Melalui diskusi ini, UMJ menunjukkan peran aktifnya sebagai ruang akademik yang tidak hanya mengkaji persoalan politik global, tetapi juga menghadirkan solusi konkret berbasis penelitian. Kolaborasi dengan mitra internasional seperti AMEC-Malaysia semakin menegaskan kontribusi UMJ dalam memperkuat narasi kemanusiaan dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina.

Editor : Dian Fauzalia