Program Studi Sarjana dan Magister Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FT UMJ) berikan kesempatan mahasiswa untuk melihat proses produksi dan pengolahan bahan pangan berbasis kimia melalui kunjungan industri.
Baca juga: Teknik Kimia UMJ Ajak Mahasiswa Pelajari Dunia Industri Langsung di PT Sasa Inti
Kunjungan ini berlangsung di salah satu perusahaan multinasional terkemuka di bidang industri makanan yaitu PT Ajinomoto Indonesia, Senin (28/07/2025) lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh 34 mahasiswa dan dua dosen pendamping.
Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia FT UMJ, Muhamad Sidieq Pangestu menyampaikan bahwa kunjungan ini memberikan banyak pengetahuan baru tentang industri Ajinomoto. Ia menambahkan bahwa Ajinomoto memiliki dua pabrik, yang pertama di Mojokerto dan yang kedua di Karawang.
“Proses produksi MSG dilakukan di Mojokerto karena ketersediaan bahan baku tebu yang melimpah, sedangkan pabrik di Karawang memproduksi produk seperti Saori, Sajiku, dan Masako,” ungkapnya.
Sidieq berharap kunjungan ini dapat menjadi bekal penting bagi mahasiswa. Mahasiswa dapat belajar banyak, mulai dari memahami proses produksi hingga kesiapan menghadapi dunia industri.
“Kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama antara kampus dan Ajinomoto, termasuk kesempatan magang maupun pengembangan karier bagi mahasiswa,” tutup Sidieq.
Ketua Program Studi Sarjana Teknik Kimia FT UMJ, Ummul Habibah Hasyim, S.T., M.Eng., menegaskan bahwa kunjungan industri merupakan bagian dari upaya peningkatan suasana akademik dan pembelajaran di luar kelas bagi mahasiswa.
“Program studi kami berkomitmen membekali mahasiswa dengan kompetensi yang sesuai dengan capaian pembelajaran, agar siap menghadapi dunia kerja setelah lulus,” ujar Ummul.
Kegiatan kunjungan diawali dengan pemaparan profil perusahaan Ajinomoto, dilanjutkan dengan tur pabrik yang memperlihatkan secara langsung proses produksi. Mahasiswa juga diajak mengunjungi exhibition area untuk mempelajari sejarah terciptanya rasa UMAMI dan perkembangan Ajinomoto.
Kegiatan diakhiri dengan sesi sensory test, di mana mahasiswa mencicipi makanan yang diberi MSG dan yang tidak, guna membandingkan rasa secara langsung.
Editor : Sofia Hasna