Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) melaksanakan kunjungan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Cinere, Jumat (20/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat sekaligus implementasi mata kuliah Bimbingan dan Konseling, yang bertujuan memperkuat pendidikan keagamaan dan karakter bagi anak binaan.
Baca juga: Mahasiswa PAI UMJ Ikuti Kuliah Umum di PUSDATIN RI
Di bawah bimbingan dosen PAI UMJ, Dr. Ummah Karimah, M.Pd., kegiatan diikuti oleh sekitar 26 anak binaan yang menunjukkan antusiasme tinggi. Para mahasiswa memberikan pembelajaran agama secara interaktif serta pendampingan psikososial melalui berbagai kegiatan, seperti Baca Tulis Qur’an (BTQ), journaling, tata boga, diskusi motivasi, dan berbagi pengalaman spiritual.
Kegiatan utama dibagi ke dalam tiga kelas dengan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi. Kelas pertama yaitu kelas Baca Tulis Qur’an yang dipandu oleh Lulu, Yasin, dan Widya, kelas ini berfokus pada pengenalan huruf hijaiyah, latihan membaca Al-Qur’an, dan pembelajaran tajwid.
Materi disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta. Anak yang belum lancar membaca Al-Qur’an diberikan pelatihan melalui Iqra’, sementara yang sudah mahir dibimbing lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman mereka.
Selanjutnya kelas kedua yaitu kelas journaling yang dikoordinasi oleh Bella, Fela, dan Tanjung. Kelas ini bertujuan melatih anak binaan mengekspresikan perasaan dan harapan mereka melalui tulisan. Selain membantu menumbuhkan kesadaran diri dan pola pikir positif, kegiatan ini juga melatih keterampilan literasi dan pengelolaan emosi.
Kelas ketiga adalah kelas tata boga dipandu oleh Elsa, Nita, dan Sholeh memandu anak-anak dalam praktik memasak, pengenalan resep sederhana, serta teknik dasar pengelolaan dapur. Aktivitas ini dirancang untuk menumbuhkan kepercayaan diri, kreativitas, dan kemandirian anak-anak binaan dalam suasana kolaboratif.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Seorang anak binaan menyampaikan kesannya, “Kegiatannya seru. Saya jadi tahu cara membaca Al-Qur’an yang baik. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan,” ungkapnya.
Para mahasiswa pun turut mengungkapkan pengalaman emosional dan reflektif mereka selama kegiatan.
“Pertemuan ini membuka mata kami bahwa di balik kesulitan, mereka memiliki semangat yang luar biasa untuk berubah,” ujar para mahasiswa kelas ketiga.
Hal senada disampaikan oleh para mahasiswa kelas kedua. Menurut mereka, anak binaan menunjukkan semangat belajar tinggi dan partisipasi aktif dalam diskusi.
“Kami sangat terinspirasi oleh optimisme dan semangat mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ucapnya.
Para mahasiswa kelas pertama menambahkan bahwa kegiatan ini memberikan pelajaran penting tentang tanggung jawab atas pilihan hidup.
“Kami belajar bahwa kesalahan masa lalu tidak menutup kemungkinan untuk berubah dan menjadi lebih baik,” tutur mereka.
Program ini dirancang untuk memberikan pembinaan holistik yang tidak hanya dari sisi keagamaan, tapi juga psikososial dan keterampilan hidup. Kegiatan ini diharapkan dapat terus terselenggara secara berkelanjutan, menjangkau lebih banyak anak binaan dan masyarakat yang membutuhkan.
Editor : Dian Fauzalia