Iduladha 1446 H, UMJ Terima Sapi Kurban 1 Ton dari Menteri KKP RI

Oleh :
Adi Mansah
Dr. Adi Mansah, M.A.,(kanan) dan Mulkan Habibi, M.I.Kom., (tengah) saat menerima sapi kurban secara simbolis dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., di Masjid A-Taqwa UMJ, Jumat (06/06/2025). (Foto: Dok.pribadi)
Dr. Adi Mansah, M.A.,(kanan) dan Mulkan Habibi, M.I.Kom., (tengah) saat menerima sapi kurban secara simbolis dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., di Masjid A-Taqwa UMJ, Jumat (06/06/2025). (Foto: Dok.pribadi)

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerima satu ekor sapi kurban dengan bobot mencapai satu ton dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., di Masjid A-Taqwa UMJ, Jumat (06/06/2025).

Baca juga : Hidayat Nur Wahid Jadi Khatib Iduladha 1446 H di UMJ

Penerimaan sapi kurban dilakukan secara simbolis oleh perwakilan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At-Taqwa UMJ, Dr. Adi Mansah, M.A., dan Mulkan Habibi, M.I.Kom., mewakili Rektor UMJ.

Dalam sambutannya, Adi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas bentuk kontribusi luar biasa dari Menteri KKP RI kepada UMJ.

“Ini adalah sapi terbesar yang pernah kami terima dalam sejarah pelaksanaan kurban di Masjid At-Taqwa. Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Menteri. Semoga Allah Swt. menerima amal ibadah kurban beliau dan menjadikan ini sebagai jalan keberkahan bagi kita semua,” ungkapnya.

Adi menambahkan bahwa sapi kurban yang diberikan memiliki bobot sekitar 1.000 kilogram, menjadikannya sebagai rekor baru dalam sejarah pelaksanaan ibadah kurban di lingkungan UMJ. Kehadiran hewan kurban raksasa ini tidak hanya menjadi perhatian khusus bagi sivitas akademika, tetapi juga masyarakat sekitar kampus yang turut hadir dalam prosesi serah terima dan penyembelihan.
“Kami berharap ini bukan kali terakhir. Tahun-tahun mendatang, semoga makin banyak pihak yang tergerak untuk berkontribusi melalui program kurban. Karena sesungguhnya, kebaikan itu menular, dan keberkahan akan selalu hadir di tengah kepedulian,” tuturnya.

Menurut Mulkan, Sekretaris DKM Masjid At-Taqwa UMJ, penyerahan sapi tersebut merupakan bentuk nyata kolaborasi antara tokoh nasional dan lembaga pendidikan Islam dalam menyemarakkan syiar kurban di UMJ.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Rektor UMJ, melalui hubungan baiknya dengan Bapak Menteri Kelautan dan Perikanan, dapat menghadirkan sapi seberat satu ton di lingkungan kampus UMJ. Ini adalah sebuah catatan sejarah. Semoga sinergi seperti ini terus berlanjut dan memberi dampak luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Selanjutnya Mulkan mengatakan bahwa, pelaksanaan kurban tahun ini menjadi momen penting dalam penguatan nilai-nilai sosial dan spiritual di kalangan sivitas akademika UMJ. Sejak awal bulan Dzulhijjah, panitia kurban Masjid At-Taqwa telah mempersiapkan serangkaian kegiatan mulai dari penggalangan dana, distribusi hewan kurban, hingga edukasi seputar makna kurban dan kepedulian sosial.

Sapi satu ton dari Menteri KKP RI akan disembelih bersama sejumlah hewan kurban lain yang terkumpul dari para dosen, staf, mahasiswa, dan rekanan kampus.

Potret sapi milik Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., yang diserahkan kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta  untuk dikurbankan di Masjid A-Taqwa UMJ, Jumat (06/06/2025). (Foto: Dok.pribadi)
Potret sapi milik Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) Ir. Sakti Wahyu Trenggono, MM., yang diserahkan kepada Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk dikurbankan di Masjid A-Taqwa UMJ, Jumat (06/06/2025). (Foto: Dok.pribadi)

Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga sekitar kampus, tenaga pendukung, dan masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah.

Kesuksesan pelaksanaan kurban tahun ini, terutama dengan hadirnya sapi kurban seberat satu ton dari Menteri KKP RI, menjadi inspirasi tersendiri bagi panitia dan jajaran pimpinan UMJ. Tidak hanya sebagai simbol kekuatan dan ketulusan dalam berkurban, tetapi juga sebagai pengingat bahwa sinergi antara tokoh nasional dan institusi pendidikan dapat melahirkan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Panitia berharap, momentum ini bisa menjadi pembuka jalan untuk bentuk kerja sama sosial dan keagamaan yang lebih besar di masa depan.

Editor : Dian Fauzalia