FISIP UMJ Ulas Rekonstruksi Pasca Konflik Gaza di Seminar Internasional

Oleh :
Alwi Rahman Kusnandar
Sesi Utama Seminar Internasional Post-Conflict Reconstruction in Gaza: Challenges and Pathways to Sustainable Peace secara daring Via Zoom Meeting, Rabu (12/03/25). (Foto: SS Zoom Meeting)
Sesi Utama Seminar Internasional Post-Conflict Reconstruction in Gaza: Challenges and Pathways to Sustainable Peace secara daring Via Zoom Meeting, Rabu (12/03/25). (Foto: SS Zoom Meeting)

Program Studi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) mengadakan Seminar Internasional secara daring via Zoom Meeting, Rabu (12/03/25). Seminar Internasional ini bertajuk Post-Conflict Reconstruction in Gaza: Challenges and Pathways to Sustainable Peace.

Seminar ini membahas tentang Rekonstruksi Gaza Palestina, yaitu bagaimana memulihkan kehidupan warga yang sebagian besar rumahnya hancur dibom oleh Israel sekitar 14 bulan. Fokus diskusi ini yang menjadi penting saat ini karena memikirkan bagaimana warga Gaza Palestina dapat memenuhi kebutuhan dasar mulai dari pangan sampai dengan kesehatan. Sedangkan, rekonstruksi jangka panjang adalah menegakkan keadilan bagi Palestina termasuk menyeret pemimpin Israel yang sudah dinyatakan Mahkamah Internasional sebagai penjahat perang.

Baca juga: FISIP UMJ Gelar Seminar Internasional Strategi Pembebasan Al Aqsha

Seminar yang diikuti sekitar 55 peserta ini merupakan kerja sama FISIP UMJ, Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS) dengan Asia Middle East Center for Research and Dialogue (AMEC). Kepala Program Studi Magister Ilmu Politik FISIP UMJ Dr. Usni, M.Si. membuka langsung seminar ini.

Dalam sambutannya, Usni mengatakan seminar ini bertujuan untuk mengulas keadaan politik Timur Tengah karena hal ini menjadi bagian studi yang diampuh, yakni mengenai politik internasional. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan mengisi seminar ini.

Direktur AMEC Dr. Muslim Imran mengapresiasi masyarakat dan pemerintah Indonesia atas sikap solidaritasnya terhadap Palestina. Muslim menjelaskan mengenai keadaan Palestina pasca konflik dengan Israel.

“Terdapat tiga solusi untuk Gaza pasca konflik yaitu untuk jangka pendek, menengah, dan panjang,” ucap Muslim.

Kepala Program Studi Ilmu Politik Miftahul Ulum, Ph.D., menyampaikan beberapa situasi di Gaza saat ini, terdapat kehancuran yang parah dari segi infastruktur, kesehatan, ekonomi, dan runtuhnya pemerintahan.

“Tantangan utama untuk Gaza saat ini yakni pada divisi politik, krisis kemanusiaan, ekonomi runtuh, dan degradari lingkungan,” ujarnya.

Ulum menekankan dalam melihat proses rekonstruksi, penting untuk melihat proses rekonstruksi sebelumnya.  Selain itu, Ulum pun mengatakan dalam proses rekonstruksi tidak cukup menjadi muslim yang baik tetapi harus menjadi muslim yang strategis.

Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ, Hamka M.Si mengatakan Gaza memang harus direkonstruksi terutama untuk berbagai kebutuhan yang mendesak. Selain itu, penting juga mengubah narasi dalam forum internasional bahwa kasus Palestina bukan hanya perkara Timur Tengah.

“Kasus Palestina atau Gaza merupakan masalah kemanusiaan dan keadilan secara universal untuk peradaban di seluruh dunia ,” ujar Hamka.

Turut hadir Kepala Laboratorium of Indonesian & Studies (LIGS) Dr. Asep Setiawan. Pada agenda berlangsung, ia mengatakan bahwa seminar ini merupakan program seminar seri ramadan yang akan terus berlanjut.

Editor : Sofia Hasna