121 Sarjana Kedokteran FKK UMJ Lakukan Prosesi Angkat Janji

Oleh :
Ahmad Noval
Prosesi pembacaan lafal Angkat Janji Sarjana Kedokteran oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaningtyas, Sp.PK., Kamis (27/02/25). (Foto : KSU/Alwi)
Prosesi pembacaan lafal Angkat Janji Sarjana Kedokteran oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaningtyas, Sp.PK., Kamis (27/02/25). (Foto : KSU/Alwi)

Sebanyak 121 sarjana Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menjalani prosesi Angkat Janji Sarjana Kedokteran ke- 45 di Gedung Cendekia UMJ, Selasa (27/02/25).  Prosesi Angkat Janji ini dilaksanakan sebagai komitmen dalam menjaga etika dan nilai-nilai profesi dokter.

Baca juga : Lulusan Dokter Angkatan 53 FKK UMJ Diangkat Sumpah

Para Sarjana Kedokteran diangkat janjinya oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaningtyas, Sp.PK., dengan khidmat dan seksama sebagai bagian akhir dari rangkaian proses pendidikan yang telah dilaluinya selama kuliah. Prosesi Angkat janji yang dilaksanakan oleh mahasiswa pendidikan dokter ini sebagai tahapan untuk mengikuti program lanjutan yaitu studi profesi dokter. 

Prosesi angkat janji disaksikan langsung oleh Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep., Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Mutmainah, M.M., serta Wakil Rektor IV Dr. Septa Chandra, SH., MH., Ketua Program Studi Profesi Dokter Dr. dr. Farsida, MPH., dan civitas akademika FKK UMJ.

Wakil Rektor I, Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep. dalam sambutannya berpesan agar mahasiswa kedokteran menjadi pribadi unggul, bukan hanya soal akademik, melainkan juga menjaga sikap dan etika.

“Kesehatan adalah sesuatu yang tumbuh alamiah, saat ini, para lulusan yang nanti akan menjalani profesi dokter, harus menjadi pribadi unggul, baik dalam akademik, unggul juga dalam sikap dan etika. Jadi, silahkan mengabdi, diprofesi dokter nanti, saya harap dua tahun sudah selesai studi profesi dokter,” ucap Hadi.

Ia juga menyampaikan filosofi tentang tokoh kedokteran modern yakni Ibnu Sina yang menekankan bahwa kesehatan adalah keseimbangan antara jiwa dan raga. Harapan sebagai umat muslim tentu harus banyak belajar dari karya-karya Ibnu Sina, terutama filsafatnya.

Dekan FKK UMJ, Dr. Tri Ariguntar Wikaningtyas mengatakan bahwa prosesi angkat janji ini merupakan langkah awal menjadi seorang dokter. Selanjutnya, para lulusan akan mengikuti program studi profesi dokter.

“Setelah ini, adik-adik harus menjalani pendidikan profesi dokter stase klinik (coass) di rumah sakit pendidikan FKK dan yang sudah bekerjasama dengan kita, saya berharap para lulusan dapat menyelesaikan dalam 2 tahun, jangan lama-lama. Batas waktu maksimal yaitu 5 tahun. Semoga 2 tahun kedepan para lulusan ini sudah menjadi teman sejawat saya, jadi itu harapan saya,” ucapnya.

Foto berita angkat janji
Wakil Rektor beserta jajaran, Dekan FKK UMJ beserta jajaran, serta lulusan terbaik Prodi Kedokteran usai pemberian penghargaan peraih IPK tertinggi pada Angkat Janji Sarjana Kedokteran ke- 45 di Gedung Cendekia UMJ, Selasa (27/02/2025). (Foto: KSU/ ALwi)

Berdasarkan laporan Sekretaris Prodi Kedokteran dr. Tri Wahyuni, SpPK., sebanyak 121 mahasiswa kedokteran yang diangkat janji.

“Alhamdulillah, kami melaporkan sebanyak 121 mahasiswa yang telah lulus dan diangkat janji. Saya berharap saat menjalani proses pendidikan profesi dokter, mampu bersosialisasi dan beradaptasi, baik di RS maupun di pusat Kesehatan lainnya. Tantangan yang akan dihadapi kedepan jadikan momentum mendewasakan diri dalam pengabdian,” ujarnya.

Tri juga mengucapkan selamat kepada para mahasiswa telah menuntaskan rangkaian proses pendidikan kedokteran. Oleh karena itu, maka amanah perlu dijaga dengan baik dan harus mencerminkan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Rangkaian acara ini sekaligus serah terima dokter muda FKK UMJ kepada Ketua Kompordik Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih selaku rumah sakit pendidikan FKK.

Editor : Sofia Hasna