FAI UMJ Gelar Kuliah Praktisi Keuangan Syariah

Oleh :
Qithfirul Fahmi
Hamli Syaifullah, Busahdiar, dan M. Yusrival Raja Indo dalam Kuliah Praktisi, di Gedung Perintis UMJ, Jum’at (9/12).

Program Studi (Prodi) Manajemen Perbankan Syariah dan Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ), gelar Kuliah Praktisi Keuangan Syariah bertajuk “Tantangan Perbankan di Era Digitalisasi dan Peluang Karir”, di Gedung Perintis UMJ, Jum’at (9/12). Agenda dihadiri oleh Wakil Dekan I Busahdiar, MA., Relationship Manager Partnership Alami Sharia M. Yusrival Raja Indo, dan dimoderatori oleh Dosen FAI UMJ Hamli Syaifullah, M.Si.

Busahdiar mengatakan bahwa Kuliah Praktisi merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap dosen untuk masing-masing mata kuliah. Karena dengan medatangkan praktisi, seorang dosen mampu menjadi penyambung lidah antara teori-teori yang diajarkan di Perguruan Tinggi dengan apa yang harusnya dilakukan setelah lulus oleh setiap mahasiswa di dunia industri.

“Dengan mendatangkan praktisi ke kampus memberikan kuliah dan wawasan terkait dunia kerja, tentu akan menjadi bekal tersendiri bagi setiap mahasiswa. Sehingga setiap mahasiswa akan memiliki kesiapan yang lebih matang, karena dirinya telah diberi tahu oleh praktisi terkait skill dan kemampuan apa yang harus dimiliki di industri sejak dini,” tutur Busahdiar.

Ia berharap ke depannya setiap dosen untuk seluruh Prodi yang ada di FAI UMJ akan mewajibkan adanya kuliah praktisi setiap semesternya. Model kuliah praktisi, bisa dengan cara mengarahkan mahasiswa datang ke industri ataupun dengan cara mendatangkan praktisi ke kampus sesuai bidang keilmuan masing-masing. “Untuk adek-adek mahasiswa, silakan serap materi yang disampaikan oleh narasumber dengan baik. Hal terpenting ialah, kehadiran praktisi ke kampus diharapkan akan memberikan pengetahuan terkait skill apa yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Sehingga setiap mahasiswa bisa mempersiapkan diri dengan baik mulai dari saat sekarang,” tambah Busahdiar.

Selaras dengan Busahdiar, M. Yusrival Raja Indo mengungkapkan bahwa kehadiran pihak industri di perguruan tinggi akan memberikan sinyal penting terkait sumber daya manusia (SDM) yang saat ini dibutuhkan oleh industri. Menurutnya, kurikulum akan terus disesuaikan dengan apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar industri.

Mengingat dunia industri berkembang pesat, Yusrival menyampaikan pengalaman yang dialaminya di industri keuangan. “Sebagai contoh adalah industri keuangan yang hingga saat ini saya geluti hampir 10 tahun lamanya. Dahulu, pemberian pembiayaan masih dilakukan secara konvensional, yaitu nasabah datang ke bank, membawa berkas yang dibutuhkan, dianalisis oleh pihak bank, dan baru diinfokan apakah bisa dibiayai atau tidak bisa dibiaya. Tapi sekarang, orang mengajukan pembiayaan bisa melalui platfom digital, dan hasil analisisnya juga sangat cepat,” ujar Yusrival.

Ia menambahkan bahwa adanya perkembangan yang cukup masif, akan menghilangkan beberapa bagian. Walaupun demikan, ada satu bagian yang rasa-rasanya tak akan bisa tergantikan dengan alat secanggih apapun, yaitu analis kredit atau pembiayaan. “Analis kredit atau pembiayaan ini sebagai gerbang akhir ketika industri keuangan akan memberikan pembiayaan kepada setiap nasabahnya. Karena, secanggih apapun alat analisa pembiayaan yang dimiliki oleh industri, tetap harus dikolaborasikan dengan karyawan bagian analis pembiayaan. Hal tersebut dalam rangka menjaga dana pembiayaan yang diberikan kepada setiap nasabah,” pungkas Yusrival.

Hamli menyemangati mahasiswa agar rajin untuk meningkatkan skill di bidang analisis keuangan, karena setiap mahasiswa yang bercita-cita untuk mengabdikan di dunia keuangan. Mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, leasing syariah, fintech syariah, dan lain sebagainya.

Ia menegaskan bahwa analisis keuangan menjadi sebuah keharusan untuk dimiliki. “Wajib hukumnya bagi siapa saja yang akan terjun di industri keuangan untuk memahami dan menguasai analisis keuangan dan turunannya. Maka dari itu, silahkan kawan-kawan untuk menyicil skill terkait analisis keuangan tersebut dari sekarang,” tutup Hamli.

Foto bersama mahasiswa setelah selesai agenda di Gedung Perintis UMJ, Jum’at (9/12).

Yusrival merupakan alumni Prodi Perbankan Syariah FAI UMJ tahun 2013. Kehadirannya sebagai narasumber sesuai dengan kurikulum MBKM yaitu kolaborasi dosen dengan praktisi. Hal ini membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih lengkap, karena setiap dosen diberi kesempatan untuk berkolaborasi dengan praktisi sesuai prodi dan rumpun keilmuan yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi. (QF/KSU)