Lima Dosen UMJ Terpilih Ikuti Pelatihan PDPP 2022

Oleh :
Dinar Meidiana
Dosen UMJ Terpilih

Sebanyak lima dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendapatkan undangan dari Dirjen Dikti Ristek untuk mengikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten (PDPP) Batch 2 Tahun 2022. Total peserta pelatihan berjumlah 81 orang dosen peneliti dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia yang memiliki draft paten atau hasil penelitian yang akan diajukan untuk paten dan telah melalui proses seleksi.

Kelima dosen tersebut adalah Anwar Ilmar Ramadhan, Ari Widyati Purwantiasning, Rita Tri Puspitasari, Suharsiwi, dan Ummul Habibah Hasyim. Pelatihan yang diselenggarakan atas kerja sama Dirjen Dikti Ristek dengan UMJ akan berlangsung Senin-Rabu, 7–9 November 2022 di Swiss-Belhotel Serpong. Pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi dosen dan peneliti perguruan tinggi, terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan berbasis sistem KI khususnya paten.

Dr. Anwar Ilmar Ramadhan, M.T., salah satu peserta undangan dalam Pelatihan PDPP batch 2 2022 mengungkapkan rasa syukurnya atas undangan yang diberikan pada lima dosen UMJ, karena penulisan untuk mengajukan paten sangat penting. “Deskripsi paten ini penting, memiliki dampak yang besar untuk UMJ dan dosen tersebut,” ungkap Anwar, Jumat (28/10).

Dampak yang dihasilkan dari paten berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan bagi UMJ. Melalui penelitian, dosen dapat melakukan hilirisasi produk sehingga manfaat dari kegiatan akademik dapat dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sekitar. Paten memberikan dampak paling tinggi dalam suatu penilaian akreditasi maupun mutu. “Apabila seorang dosen sudah bisa menghasilkan paten dan memiliki produk, serta bisa disebarluaskan ke masyarakat berarti dosen tidak sebatas teori saja tapi juga sudah melaksanakan caturdharma,” kata Anwar yang juga sebagai Koordinator Publikasi dan Pengelolaan Jurnal LPPM UMJ.

Adanya Pelatihan PDPP dapat membantu dan mendorong dosen peneliti untuk terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas agar lebih meningkatkan jumlah paten yang bermanfaat bagi masyarakat. Anwar juga mengungkapkan apresiasi dan rasa syukur terhadap dosen-dosen di UMJ atas paten yang meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menurut Anwar adalah berkat peran dan dukungan dari universitas yang memberikan ruang dan fasilitas, serta menggelontorkan dana bagi dosen untuk melakukan penelitian. “Ketika peneliti gembira dalam melakukan penelitian maka hilirisasi produk dari hasil riset akan tercapai, akan terpenuh bukan hanya nilai angka kredit tapi produk-produk yang mumpuni,” ujar Anwar.

Anwar berpesan pada para dosen peneliti untuk segera patenkan hasil penelitiannya selain untuk publikasi, paten juga dilakukan agar hasil karya tidak diambil orang lain. Dengan adanya paten, dapat membuktikan keberadaan akademisi tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan. Selain itu, Anwar berharap para dosen yang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan dapat memaksimalkan agar paten bisa diajukan kepada Kementerian Hukum dan HAM. “Hasil karya dapat diakui seluruh dunia bukan hanya di Indonesia. Kesempatan yang diberikan harus dipergunakan sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan reputasi UMJ di Indonesia dan di level dunia,” tegas Anwar. (DN/KSU)