Secercah Kepedulian dari ERDAMS FKM UMJ untuk Masyarakat Indonesia

Oleh :
KSU UMJ Editor

Indonesia adalah negara yang indah dan kaya budaya namun juga dinyatakan sebagai begara yang rawan akan bencana. Alasan pertama yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah rawan bencana adalah karena dilalui oleh Sirkum Pasifik atau yang lebih dikenal dengan Cincin Api Pasifik. Sirkum Pasifik adalah sabuk seismik tempat bertemunya banyak lempeng tektonik.

Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) dan oleh ulah manusia (man-made disaster). Memang hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Beberapa faktor lain (yang menyebabkan Indonesia rawan bencana) terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) pada bagian timur hingga selatan Indonesia yang memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi yang sisinya berupa vulkanik tua dan dataran rendah yang didominasi oleh rawa-rawa. Inilah yang menyebabkan Indonesia rawan bencana. Tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Juni 2022 sebanyak 1.733 bencana yang terjadi di Indonesia.

Manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendirian, ketika bencana datang, akan mencoba untuk menolong saudaranya. Dengan mengumpulkan donasi, memberikan sebagian hartanya kepada lembaga penyalur, sampai turun langsung membantu ke tempat kejadian bencana. Toleransi dan kepedulian yang tinggi menjadi faktor pendukung.

Mahasiswa sebagai agent of chance and social control sering turut serta untuk membantu korban bencana. Salah satunya Emergency Respons Disaster And Medical Service (ERDAMS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) yang disahkan di tahun 2010, dan dibangun karena tragedi tanggul Situ Gintung, Jelas Wisnu Wardana, Ketua Umum ERDAMS 2020-2021 saat diwawancarai pada Kamis (14/7/2022) Lembaga Semi Otonom (LSO) FKM UMJ yang bergerak di bidang kebencanaan, pertolongan pertama untuk orang sakit, dan kegawat daruratan.

ERDAMS seringkali turut serta dan bekerja sama dengan kelompok lainnya dalam membantu korban bencana. Sesuai dengan tujuannya, untuk membentuk sumber daya manusia yang dimiliki menjadi profesional dalam bidang kebencanaan dan kegawat daruratannya, ERDAMS seringkali melakukan pelatihan seperti pelatihan pertolongan pertama pada orang sakit dan pelatihan menyikapi kebencanaan.

Wisnu juga menjelaskan, preventif, promotif, dan kuratif menjadi fokus ERDAMS. Preventif dan promotif yang biasa dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat Indonesia secara umum maupun yang terdampak bencana. Tindakan kuratif yang dilakukan adalah memenuhi Basic Life Support (BLS) bagi mereka yang terdampak. Program mitigasi bencana juga dilakukan oleh ERDAMS sehingga mereka telah dilatih untuk siap turun membantu korban bencana, baik pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Berbicara peran ERDAMS tidak hanya berdampak pada masyarakat, dalam hal ini yang terdampak bencana, tapi juga untuk mahasiswa, pelatihan-pelatihan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas mahasiswa untuk dapat memberikan bantuan dasar kepada masyarakat terdampak bencana.

Yang dilakukan ERDAMS tentu mencerminkan karakteristik individu maupun kelompok dalam hal ini, Muhammadiyah atau UMJ. Muhammadiyah, dalam Filantropi Islam: Sejarah dan Kontestasi Masyarakat Sipil dan Negara di Indonesia, disebut sebagai organisasi pembaharuan (tajdid) yang disebut kelompok modernis.

Muhammadiyah juga pelopor yang mengubah praktik-praktik tradisional menjadi filantropi terorganisir yang atas nama agama memobilisasi sumber daya masyarakat untuk perubahan sosial. Filantropi dijelaskan sebagai wujud dari sebuah konsistensi kepedulian membantu orang lain serta keinginan kuat untuk menciptakan kondisi masyarakat sipil yang lebih baik. Jelas ERDAMS, sebagai LSO di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) telah mencerminkan hal tersebut, dengan terus komitmen membantu sesama umat, masyarakat yang terdampak oleh bencana.

ERDAMS dengan pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk mahasiswa, akan meningkatkan kapasitas dan kemampuan mahasiswa UMJ. Hal ini akan menunjang UMJ untuk mencapai akreditasi unggul dalam hal sumber daya mahasiswa, tentunya dalam bidang kemasyarakatan. (JD/KSU)