Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ menggelar webinar bertema Social Media Management pada Jumat (03/06), dengan mengundang Anas Ridho Rodiansyah, mahasiswa Social Media Management and Digital Commerce, Collegium Civitas, Warsaw Polland.
Webinar dihadiri oleh dosen Program Ilmu Komunikasi FISIP UMJ, Anas Ridho Rodiansyah selaku narasumber, dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ khususnya peminatan Public Relations. Webinar digelar untuk memberikan pemahaman bagi mahasiswa tentang apa yang harus dimiliki oleh praktisi Public Relations (PR) untuk mendukung aktivitas PR. Selain itu dengan mengundang dosen tamu yang menempuh studi di luar negeri, dapat memberikan sudut pandang berbeda dengan studi kasus yang lebih real.
Anas Ridho Rodiansyah yang merupakan mahasiswa magister asal Indonesia menjelaskan materi terkait dengan penggunaan media sosial khususnya Instagram dalam konteks Public Relations. Instagram adalah salah satu media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia, oleh karenanya pembahasan khusus pada webinar tersebut terkait dengan penggunaan Instagram untuk aktivitas Digital Public Relations.
Pembahasan Digital PR sangat penting bagi mahasiswa karena saat ini tidak ada satu institusi atau organisasi yang tidak memanfaatkan media sosial sebagai media penyebaran informasi pada publik. Oleh karena itu praktisi PR dituntut untuk mampu mengelola seluruh aktivitas di media sosial. Aktivitas tersebut meliputi tahap perencanaan konten, pembuatan konsep, menentukan target audiens, memilih platform sosial yang relevan, hingga menentukan jenis konten yang tepat untuk dipublikasikan melalui media sosial tersebut, bahkan sampai pada tahap menganalisis.
Melalui webinar, Prodi Ilkom FISIP UMJ, ingin memberikan pemahaman bagi mahasiswa tentang pentingnya kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Public Relations tidak hanya menggunakan strategi komunikasi konvensional tapi juga harus bisa mengintegrasikan dengan komunikasi terbaru.
Terakhir, Anas juga berbagi tentang studi di Polandia kepada mahasiswa peserta webinar. (DN/KSU)