Kolaborasi UMJ dan Kemenpora dalam Mengembangkan Usaha Mahasiswa Berbasis Muslimtechnopreneur

Oleh :
Winda Dwi Astuti

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) meningkatkan potensi mahasiswa selaku anak muda sebagai wirausahawan muda. Dalam hal ini UMJ dan Kemenpora RI menyelenggarakan Kuliah Umum Kewirasahaan Pemuda dengan mengangkat tema “Mengembangkan Usaha Mahasiswa Berbasis Muslimtechnopreneur” pada Kamis (16/06).

Kuliah umum yang dilaksanakan secara daring ini diikuti ratusan mahasiswa UMJ dengan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Drs. Imam Gunawan, MAP, Plt. Asdep Kewirausahaan Pemuda, Kemenpora, dan Dr. Endang Rudiatin, M.Si., Ketua ISMEA, Ketua Muhammadiyah Center of Entrepreneurship & Business Incubator Asosiasi sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMJ, serta Ahmad Fahrizal, Praktisi Bisnis Pertanian Bibit Alpukat.

Turut hadir juga dalam acara ini Rektor UMJ, Ma’mun Murod, M.Si, yang sekaligus memberikan sambutan di awal acara. “Indonesia dengan jumlah penduduk dan bonus demografi kaum muda yang cukup banyak, semestinya bisa menjadi negara maju”.

Peningkatan ekonomi yang kuat akan terjadi jika tingkat wirasusaha Indonesia juga meningkat tinggi. “Harapannya tentu pada generasi muda yang bisa berperan penting untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, karena generasi muda identik dengan semangat, kemauan dan keuletan dan kepercayaan yang tinggi yang bisa menjadi modal utama mereka dalam konteks kewirausahaan”, ungkap Ma’mun.

Rektor juga menuturkan bahwa UMJ juga mempunyai komitmen untuk membantu kerja dan ikhtiar pemerintah untuk menumbuh kembangkan wirausahawan muda.

Drs. Imam Gunawan, MAP., pada sambutannya menjelaskan bahwa agenda ini menjadi penting karena situasi di Indonesia menghendaki tumbuhnya entreneurship yang dilakukan oleh anak-anak muda dengan talenta, kreativitas dan keunggulan-keunggalannya. “Tema yang diangkat dalam kuliah umum ini sangat tepat sekali yakni mengembangkan muslimtechnopreneur, seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam bisa kewirausahaan”, kata Imam.

Dalam materinya Imam menjelaskan bahwa perlu bagi anak muda untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menciptakan ekosistem kewirausahaan berkelanjutan. Imam juga sampaikan bahwa kolaborasi ini juga akan memberikan peluangan bagi usaha mahasiswa untuk mendapatkan bantuan modal pengembangan bisnis dari Kemenpora, tentu saja melalui berbagai seleksi.

Sedangkan Endang Rudiatin dalam materinya menjelaskan tentang generasi muslimtechnopreneur yang merupakan generasi muslim yang mengadopsi perkembangan teknologi, tangguh, mandiri, kreatif dan inovatif. Tentunya generasi yang memahami bagaimana melakukan produksi tanpa meninggalkan dan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

“Muslimtechnopreneurship ini harus rahmatan lil’alamin, yang adil dan seimbang serta memiliki jiwa sosial yang tinggi, tidak hanya fokus pada profit namun juga peduli akan lingkungan”, tegas Endang.

Sementara itu Ahmad Fahrizal pada paparannya ia menuturkan bahwa usaha itu harus dimualai dengan adanya peluang. “Untuk menjadi wirasusaha perlu positive thinking, lihat peluang, hobi, memahami bahwa produk yang akan tawarkan adalah produk yang langka dijual atau setidaknya yang paling banyak dicari”, tegas Ahmad.

“Ketika ingin menjadi wirausaha, sebaiknya bergabung dengan komunitas. Melalui komunitas tersebut, kita akan dapat banyak sekali informasi yang bermanfaat, serta juga bisa manfaatkan teknologi digital untuk edukasi dan promosi usaha kita”, pungkasnya. (WD/KSU)